Tampilkan postingan dengan label review komik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label review komik. Tampilkan semua postingan

Minggu, 21 Agustus 2016

[REVIEW] MAYA BANKS - SHADES OF GRAY (KGI Series #6)

Edit Posted by with No comments
SHADES OF GRAY
Penulis : Maya Banks
Language : English
Characters :
* Penelope Jane "P.J" Rutherford
* David "Cole" Coletrane

[SINOPSIS]
The Kelly Group International (KGI): A super-elite, top secret, family-run business. Qualifications: High intelligence, rock-hard body, military background. Mission: Hostage/kidnap victim recovery. Intelligence gathering. Handling jobs the U.S. government can't... 
P.J. and Cole were sharpshooting rivals on the same KGI team and enjoyed a spirited, uncomplicated camaraderie. Until the night they gave in to their desires and suddenly took their relationship one step further. In the aftermath of their one-night stand, they're called out on a mission that goes terribly wrong, and P.J. walks away from KGI, resolved not to drag her teammates into the murky shadows she's poised to delve into. 
Six months later, Cole hasn't given up his search for P.J., and he's determined to bring her back home where she belongs. Bent on vengeance, P.J. has plunged into a serpentine game of payback that will make her question everything she's ever believed in. But Cole-and the rest of their team-refuse to let her go it alone. Even if it means sacrificing their loyalty to KGI, and their lives...

[REVIEW]
Penelope Jane Rutherford dan David Coletraine adalah rival dalam hal snipper namun tergabung dalam group team yang dikepalai oleh Steele.

Penelope Jane, atau yang lebih dikenal sebagai P.J, adalah seseorang yang tertutup. Memiliki latar belakang sebagai S.W.A.T membuat P.J menjadi salah satu heroine yang layak dikagumi. Ia dan David Coletraine, atau biasa dipanggil Cole, adalah rival dalam team. Namun bagi P.J, Cole adalah duri dalam daging dalam artian yang manis. Ia sangat menyukai perdebatannya dengan Cole. Cole dengan latar belakang Military, memiliki sikap santai serta terbuka. Ia tidak akan segan memberi tahu apa yang berada dalam pikirannya. Salah satu sifat yang P.J kagumi dari Cole.

Rasa ketertarikan itu sudah ada bahkan ketika mereka bertugas dalam misi yang diberikan oleh KGI. Bagi Cole, P.J adalah wanita menarik. Karena itu ketika dalam masa istirahat, ia nekat terbang ke tempat dimana P.J tinggal. Tujuannya hanya satu, mendapatkan hati P.J.
Dengan masa lalu pahit yang pernah ia alami ketika berada dalam satuan S.W.A.T, P.J memilih untuk tidak mempercayakan hatinya pada siapapun. Baginya KGI adalah keluarga, tapi ia tetap berusaha menjaga hatinya jauh dari mereka agar ia tidak akan terluka nantinya. Kemudian ketika ia sedang istirahat dalam misi, dan memilih berada dalam bar yang biasa ia kunjungi untuk menghilangkan kepenatan serta rasa lelah, Cole datang bagaikan seorang hero. Cole membantunya keluar dalam situasi tidak menyenangkan ketika ia tanpa sengaja bertemu dengan mantan rekan S.W.A.Tnya. Dan malam itu, P.J melepaskan garis batas yang ia buat untuk Cole. Membuat hubungan mereka jauh dari kata rekan kerja biasa.

Kemudian suatu insiden terjadi. Misi yang mereka laksanakan untuk menjebak salah satu oknum kriminal yang terkenal akan eksploitasi wanita serta anak-anak gagal. P.J kehilangan rasa kepercayaan dirinya akibat dirinya yang rela menjadi umpan, dan malah terjatuh kedalam titik terendah dari hidupnya. P.J kehilangan harga dirinya. Pada akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari team untuk membalas dendam dan mengembalukan kepercayaan dirinya. Keputusannya itu ditolak oleh Steele, namun tekad kuat P.J akhirnya mengalahkan penolakan Steele. Hanya saja Steele tidak mengeluarkaan P.J, ia mengistirahatkan P.J dari team. Keputusan itu ditentang oleh seluruh anggota team yang tidak menerima ketidakhadiran P.J, terutama Cole. Cole satu-satunya anggota yang menolak dengan keras dan yang paling marah atas keputusan Steele. Pada akhirnya, Cole mengikuti jejak P.J, ia memutuskan mencari P.J meski itu berarti harus ke ujung dunia. Baginya, team tanpaa P.J seperti makananan tanpa rasa. Lalu, berhasilkah Cole menemui P.J dan mengajaknya kembali? Berhasilkah P.J membalaskan dendamnya?

Shades of Gray adalah seri yang paling saya suka dari KGI, meski mungkin nanti ada seri KGI selanjutnya yang lebih baik. Tapi ini adalah seri yang paling detail yang saya baca. Saya menyukai kuatnya karakter P.J yang digambarkan oleh Maya Banks dari awal hingga akhir. Sejak awal, P.J adalah heroine dalam cerita. Ia seorang snipper handal dan bawahan Steele yang patut dibanggakan. Sifatnya yang tidak mudah goyah akan sesuatu dan mampu disandingkan oleh karakter hero di seri-seri KGI lainnya. Meski begitu ia memiliki feminimitas yang juga dimiliki oleh karakter wanita lainnya. Rasa takut dan harga dirinya sebagai wanita. Tapi, berbeda dari wanita lain yang dalam cerita biasanya akan langsung menjadi sosok traumatis dan lebay. P.J justru memilih untuk bangkit dan merebut kembali apa yang telah menjadi haknya.

Sedangkan sosok Coletraine sendiri adalah karakter pendukung yang selalu mendukung P.J. Bukan seorang pria yang memaksakan kehendaknya. Cole menjadi seorang Alphamale melalui caranya sendiri. Ia mengijinkan P.J untuk memilih jalannya dan Cole selalu menghormatinya. Rasa cinta Cole pada P.J sangat besar hingga ia bersedia menunggu P.J untuk mengembalikan kepercayaan dirinya. Cole bahkan terus dan terus meyakinkan P.J bahwa ia akan selalu ada untuk gadis itu. Benar-benar cerita yang membuat saya membacanya meleleh. Adegan panas disini tidak terlalu banyak, justru hanya diawal cerita. Dan keseluruhan cerita hanya berfokus pada balas dendam P.J. But, believe me, there’s nothing bore about this. Semuanya sangat menegangkan. Bahkan ketika adegan dimana P.J berhasil membalaskan dendamnya. Yang paling hebat adalah P.J melakukannya tanpa sehelai benangpun ditubuhnya. Saya yang membacanya langsung membayangkan. How can this woman really brave? Yep. Almost love this story.

Story : 5/5
Romance : 4/5
Conflict : 5/5

Overall : 4.75/5

Senin, 09 Mei 2016

[REVIEW] WHEN YOU DARE by LORI FOSTER

Edit Posted by with No comments
When you dare (Men Who Walk the Edge of Honor, #1)
Mass Market Paperback448 pages
Published April 26th 2011 by HQN Books
ISBN 0373775717 (ISBN13: 9780373775712)

[SINOPSIS]
Professional mercenary Dare Macintosh lives by one hard and fast rule: business should never be personal. If a cause appeals to him and the price is right, he'll take the mission he's offered. But then the lovely Molly Alexander asks him to help her track down the men who'd had her kidnapped—and for the first time, Dare's tempted to combine work with pleasure.

Fiercely independent, Molly vows to trust no one until she's uncovered the truth. Could the enemy be her powerful, estranged father? The ex-fiancé who still holds a grudge? Or the not-so-shy fan of her bestselling novels? As the danger heats up around them, the only anchor Molly has is Dare himself. But what she feels for him just might be the most frightening thing of all


[REVIEW]
Karya Lori Foster ini pertama kalinya saya baca. Jujur saja saya sendiri tidak tahu apakah sebenarnya Lori Foster memang biasa menulis cerita seperti ini atau tidak. Awal membaca saya merasa, ah, ceritanya lumayan. Namun hingga pertengahan saya sudah mulai bosan dan malas. (Maaf untuk para pecinta Lori Foster) Mungkin karena author favorite saya untuk yang action-romance itu Linda Howard dan Karen Rose jadi sedikit kagok membaca karya tulisan Lori.

Pembukaan novel ini saya cukup menyukainya dimana Dare Macintosh melakukan misi penyelamatan diam-diam dan seorang diri. Ia menyelamatkan adik sahabatnya yang diculik oleh gembong penjahat yang terkenal akan eksploitasi wanita. Dan disanalah ia bertemu sang Heroin, Molly Alexander.

Molly dikatakan sebagai seseorang gadis yang kuat. Karena ketika ia diculik dan disiksa, Molly justru melawan para penculiknya. Namun disaat gadis-gadis lain diculik untuk di "jual", Molly diculik karena sesuatu alasan. Selama saya membaca ini, saya butuh perjuangan untuk membacanya. Karena sifat Molly yang menurut saya kurang kuat. Karakternya cukup aneh. Pendiam, mandiri, menarik diri namun ingin? Molly berusaha untuk tidak bergantung kepada Dare sehingga terjadi tarik ulur dengan pria itu.

Karakter Dare sendiri memang mandiri, dan tertutup. Sangat jarang mengutarakan pikirannya terhadap Molly sehingga saya sedikit gemas melihat pasangan ini. Ditambah beberapa kejanggalan saya rasakan.

Pekerjaan Dare adalah seorang intelijen, meski pekerjaan Dare sendiri sedikit terlalu samar untuk saya. Atau memang saya sendiri yang melewatkan penjelasannya? Seharusnya seorang intelijen orang yang lebih suka bekerja diam-diam di balik layar dan baru beraksi setelah menemukan banyak bukti. Namun hero disini sedikit lebih berani dan menurut saya terlalu mengumbar pekerjaannya sendiri.

Ketika Dare mencari pelaku utama penculik Molly, seharusnya Dare menggunakan "kenalannya" untuk mencari tahu. Namun di sini tidak terlalu dijelaskan bagaimana Dare beroperasi. Dan cenderung ceroboh. Hari pertama saja, ia sudah hampir kehilangan Molly lagi. Itulah yang membuat saya merasa karya Lori kurang cocok untuk saya. Saya menyukai detail yang menjelaskan segala hal sehingga tidak gregetan sendiri ketika membacanya.

Kemudian mengapa ketika ia berusa mencari tahu pelaku penculikan, ia justru mendatangi pelaku utama yang dicurigai ditengah keramaian? Bahkan bisa dibilang tokoh ersebut adalah tokoh penting. seharusnya hal tersebut menarik perhatian dan membuat wajah Dare menjadi terekspos.

Untuk kisah romance sendiri cukup baik meski seperti yang saya bilang. Terkesan tarik ulur. Adegan panasnya sendiri patut diacungi jempol. Tapi tetap saja yang saya kejar dari sebuah novel adalah alur cerita yang menantang dan menarik. Bagi saya sendiri membaca ini saya sudah tahu siapa pelaku yang sebenarnya. Karena memang tidak terlalu banyak teka-teki yang tersimpan. Alasan saya membaca hingga selesai adalah karena buku ini titlenya pinjam jadi ya kudu dibaca sampai selesai.

Jadi untuk para penggemar karya Lori Foster sungguh beribu maaf, karena penulisan Lori kurang cocok untuk saya, Terima kasih !

Story : 3/5
Romance : 3/5
Character : 3/5
Conflict : 3/5

Minggu, 24 April 2016

[REVIEW] Not A Perfect Wedding by Asri Tahir

Edit Posted by with No comments
Not A Perfect Wedding by Asri Tahir
Paperback312 pages
Published March 4th 2015 by Elex Media Komputindo
ISBN 9786020258973
[SINOPSIS]
Raina Winatama: Di hari pernikahanku, aku kehilangan mempelaiku. Bukan karena dia melarikan diri. Tapi dia pergi untuk selamanya. 

Prakarsa Dwi Rahardi : Di hari pernikahanku, aku kehilangan mempelaiku. Bukan karena dia melarikan diri. Tapi aku harus pergi untuk selamanya. 

Pramudya Eka Rahardi : Di hari pernikahan adikku, aku harus menjadi mempelai laki-laki. Menjalankan sebuah pernikahan yang harusnya dilakukan oleh adikku, Prakarsa Dwi Rahardi.

Editor’s Note 
Pernikahan yang indah adalah impian setiap orang di dunia ini. Tapi bagaimana jadinya kalau akhirnya Anda harus menikah dengan orang yang sebelumnya bahkan tidak pernah Anda temui? 

Not A Perfect Wedding menghadirkan fakta bahwa belajar mencintai adalah satu-satunya cara. Tidak ada yang tidak mungkin. Ketulusan seseorang akan mengalahkan kekerasan hati, ketulusan dan cinta akan membalut luka dan menyembuhkannya. Not A Perfect Wedding akan menunjukkan caranya bagi pembaca.

[REVIEW]

Pram, Reina dan Raka
Cinta Segitiga yang jarang saya temui. But this book actually really good and makes me fall in love in begining of chapter. Penulisannya minim typo dan membuat saya nyaman-nyaman saja membacanya. Setiap deskripsi mengenai cerita dituangkan secara detil sehingga membuat saya terhanyut dalam kehidupan Raina. 

Yes, Raina or Rain (Thats what Pram's call her) adalah heroine dari buku karangan kak Asri Tahir. Rain memiliki karakter yang cukup kuat menurut saya. Di dalam cerita Rain berpacaran atau bertunangan dengan Raka. Bagi Rain, Raka adalah kekasih sempurnanya. Lalu apa peran Pram di sini?
Pram sendiri adalah kakak lelaki dari Raka. Satu-satunya orang (yang menurut Raka) sangat dipercaya oleh Raka sendiri. Pram sendiri diceritakan belum menikah dan tinggal di London. Meskipun saya suka banget dengan buku ini, tapi tetap saja ada beberapa bagian yang janggal. Contohnya ketika Raka berkata kepada Pram bahwa seandainya Pram jatuh cinta pada Raina, ia tetap akan mengalah. Yang kemudian membuat saya berpikir adalah mengapa begitu? Setiap pembaca pasti bertanya-tanya bukan setiap kata yang terlontar pasti ada alasan dibaliknya. Begitu pula saya yang bertanya mengapa Raka mengucapkan hal seperti itu? Apa yang membuatnya bersikap seperti itu kepada Pram? Dan sampai akhir cerita menurut saya belum dijelaskan secara gamblang.

Namun ternyata takdir mempermainkan hubungan asmara antara Rain dan Raka. Tuhan yang lebih jatuh cinta pada Raka membuat Raka terlebih dahulu meninggalkan dunia. Satu lagi yang membuat saya terasa janggal pada cerita ini. Kak Asri Tahir menceritakan bahwa Raka meninggal sehari sebelum pernikahannya dengan Raina. Kemudian sebelum Raka meninggal ia berpesan kepada Pram, sang kakak untuk menggantikannya. Sedikit drama menurut saya. Orang memang akan meninggal namun tidak akan langsung meninggal saat itu juga. Terlebih ketika Raina sadar bahwa yang berada di pelaminan bukanlah Raka melainkan Pram. Saat ia bertanya-tanya dimana Raka, Pram membawa Raina ke makam dimana Raka disemayamkan. Disitulah saya ikut bertanya-tanya. Kapan Raka dikuburkan? Kapaaaan? 

Bayangkan saat ketika Raka meninggal disiang hari, lalu apa tidak ada proses ini itu ini itu yang melibatkan berbagai pihak? Setidaknya baru dapat dimakamkan besok harinya. Namun saat itu juga Raka dapat dimakamkan. Canggih bener bukan? 

Inilah alasan mengapa saya ingin ikut menjadi seorang penulis. We create story and make them life. 

Saat mengetahui Raka meninggal tentu saja Raina tidak langsung menerimanya. Ia merasa terpuruk terlebih lagi ketika Pram telah menjadi suaminya. Sedikit kesal dengan tingkah Rain yang kekanakan terhadap Pram yang begitu sabar. Namun saya yang lebih menyukai lelaki alpha male juga sedikit geram dengan tingkah Pram yang terus bersabar dan rela diinjak oleh Raina.

Di awal pernikahan Pram dengan Rain yang terkesan terpaksa sedikit membuat saya bertanya, mungkinkah terdapat orang ketiga? Karena Pram dibuat terkesan misterius dengan (lagi-lagi) masa lalunya. Dan voila ! Muncul tokoh Clara di sini. Yang lagi-lagi membuat saya mengernyit. Clara diceritakan hanya sepintas di awal. Kemudian cerita dibuat fokus kepada kehidupan Pram dan Raina. Seakan Clara hanya angin semilir saja. 
Di pertengahan barulah Clara di tampakkan dengan menemui Pram untuk meminta kejelasannya terhadap hubungan mereka. Ditambah ternyata fakta bahwa Pram dulu memiliki kekasih yang sangat ia cintai dan tak mampu dilupakan sebelum Clara. Alasan mengapa ia meninggalkan Indonesia juga. 

Masa lalu Pram dan hubungannya dengan Raina terkesan tarik ulur. Membuat saya geram namun juga senyum-senyum sendiri saat membaca kemesraan yang timbul diantara mereka. Bibit-bibit cinta yang mulai bersemi di hati keduanya. Tentu saja di sini ada beberapa karakter penyela yang menjadi orang ketiga. Namun kebanyakan berasal dari Pram. 

Buku ini tidak perfect seperti namanya Not A Perfect Wedding it's like Not A Perfect Story. Beberapa kekurangan di sana-sini namun masih dengan minim typo. Tapi cerita ini membuat saya tidak bisa move on dalam beberapa hari. Saya menyukai deskripsi cerita yang diberikan oleh penulis. Tidak terlalu berlebihan dan diimbangi oleh dialog. Sehingga tidak membosankan. Mungkin untuk penulis yang kurang hanyalah riset mengenai hal-hal kecil seperti di atas tadi. Konflik yang terjadipun cukup membuat pembaca seperti saya mengunyah kuku karena geram. Anti klimaks berserta ending cerita sukses besar membuat saya ingin menambah buku ini ke dalam rak buku. (Maklum karena ini title pinjam !)

You like Wedding theme's story? Then maybe you have to read this !

Story : 4/5
Romance : 4/5
Character : 4/5
Conflict : 3/5

Kamis, 21 April 2016

[Review] You Had Me At "HELLO" by Indah Hanaco

Edit Posted by with No comments

You Had Me At "Hello" by Indah Hanaco
Paperback360 pages
Published August 15th 2015 by Elex Media Komputindo
ISBN : 9786020270050
Edition Language : Indonesian

[SINOPSIS]
Inanna mungkin masih terlalu muda untuk membuka pintu yang membawanya pada pernikahan. Namun berbagai kecerobohan membuat gadis itu tidak punya pilihan. Inanna memilih menghabiskan sisa hidupnya bersama Alistair.

Cinta berhadir begitu dia menantang mata sewarna biru es itu. Harapan dilambungkan ke langit, sutau saat nanti inanna bisa bukankah mereka terikat sumpah di depan tuhan?

Tapi apa jadinya saat inanna tahu kalau Alistair cuma menganggapnya wujud kepingan masa lalu? Percayalah, cinta takkan pernah semenyenangkan itu.

[REVIEW]
Rekoor !! Ini mah rekooor banget saya. Saking hausnya membaca. Maklum selama sebulan lebih ga pegang atau nyium buku baru. Terus kepikiran, eh kenapa tidak pinjam buku saja? Akhirnya saya pinjam buku tapi secara elektronik. #Cihuyyy 

Kali ini yang saya baca buku dari karya Kak Indah Hanaco. Salah satu penulis Indonesia yang saya kagumi juga. You Had Me At Hello yang karena kepanjangan lebih baik saya singkat menjadi YHMH (noted : jangan dibaca Yam*h* ya !) Penasaran isi ceritanya karena melihat Covernya yang cantik banget. 

Buku ini diawali dengan Prolog atau pembuka dimana situasi tiba-tiba seorang gadis yang bernama Ina ini mempertanyakan keinginan lelaki ini. Hal itu cukup membuat saya bingung sebenarnya. Hanya saja saya maklum karena namanya juga Prolog. Memasuki lembar berikut saya diperkenalkan dengan tokoh utama sang gadis yang bernama Inanna atau Ina. Nama yang cukup jarang saya dengan meskipun "Ina" sendiri sering terdengar. Ina ini memiliki seorang kembaran. Hanya saja fokus cerita pada Ina ya. Karakter Ina sendiri seorang gadis yang tomboy dan keras kepala. Kalau saya bilang manja dan egois. Hanya ia tipe gadis mandiri yang saya acungi jempol.

Karena sesuatu sebab (masalah besar) Ina dan kembarannya akan dijodohkan oleh sang Ayah. Jelas sajalah Ina menolak mati-matian apalagi mengingat sifatnya yang keras kepala. Namun karena takut ayahnya mengusir Ina akhirnya gadis itu menerima permintaan sang ayah dengan berat hati. Nama pria itu Martin. Mulanya saya berpikir Martin'lah sang hero. Namun ternyata pandangan itu berubah ketika tanpa sengaja Ina menabrak sebuah mobil di jalan (note : iyalah di jalan ! Masa di laooot). Dari sanalah Ina bertemu dengan Alistair. Yang lagi-lagi nama ini jarang saya jumpai.

Karakter Alistair ini menurut saya kurang kuat. Diawal ia terkesan misterius, pendiam dan kaku. Namun ketika pertengahan cerita ia digambarkan selalu tertawa dan begitu cerewet. Ina yang pada awalnya dijodohkan pada Martin pada akhirnya memilih Alistair. Siapa yang tidak mau dengan pemuda yang digambarkan sebagai sosok tampan bermata biru ? Alasan Ina memilih Alistair sendiri adalah karena ia menghindari Martin. Martin digambarkan bukan sosok ideal sebagai suami meski berprofesi sebagai dokter.

Yang membuat saya sebenarnya sedikit bosan dari buku ini adalah terlalu panjangnya narasi dan penjelasan tanpa diselingi dialog. Lebih baik dengan dialog karena hal tersebut entah mengapa membuat pembaca menjadi lebih nyaman. Mungkin diselingi dengan beberapa joke sehingga tidak merasa bosan. Selain itu saya cukup kesal dengan perjalanan cinta Ina. Ina yang terkenal tomboy tapi menjadi sangat penakut ketika ia menikah. Hal tersebut membuat saya sedikit mengerutkan kening. Di sini pula adegan romansa antara Alistair dan Ina sama sekali tidak dipublish dengan detail. Jadi membuat saya sebagai pembaca semakin bingung. Sama sekali tidak dapat feelnya. 

Belum lagi ditambah kecemburuan Alistair yang kurang beralasan menurut saya. Sedikit kurang masuk akal. Lalu ketika Ina menemukan kenyataan dibalik alasan mengapa Alistair menerima perjodohannya dengan Ina, Ina menjadi meledak-ledak. Bahkan ia tidak mau memaafkan Alistair. Cara ia marahpun menurut saya sedikit aneh. Alasannya pun kurang kuat menurut saya. Jika cinta mengapa ia tidak mendengar alasan terlebih dahulu dari sang lelaki? Cinta itu butuh pengorbanan. Lalu Alistair sendiri mengapa tidak berusaha lebih keras untuk menjelaskan? Karakter yang kurang kuat dari kedua tokoh membuat jalan cerita menjadi kurang menarik (Maaf Kak Indah). 

Di YHMH juga saya menemukan beberapa kalimat yang terlalu sering diulang oleh sang tokoh dan hal tersebut membuat saya semakin mengernyitkan dahi. Meski begitu karya romantisme ini layak dibaca untuk para teenager. Karena sama sekali tanpa adegan mesra (konotasi : seksual) bahkan hanya sebatas cium pipi saja. Meski saya heran mengapa cium pipi bisa menyebabkan kehamilan? Oh Oh Oh.

Lalu untuk konflik sendiri sedikit amburadul kalau menurut saya. Dan hanya sebatas angin lalu. Semacam cameo yang datang sepuluh menit. Seperti kehadiran Martin ketika mereka sudah menikah dan itu bisa dihitung dengan jari namun kemudian disebut-sebut dalam pertengkaran Ina dan Alistair. Lalu kembalinya masa lalu Alistair yang menurut saya hanya angin yang berhembus dua kali. Bahkan tidak sempat member penjelasan pada Ina. Meski begitu untuk penggemar tema pernikahan menurut saya mungkin menyukai genre yang seperti ini.

Story : 2/5
Romance : 3/5
Character : 3/5
Conflict : 3/5

Recommended? Maybe?

Selasa, 19 April 2016

[REVIEW] RE;READ : Piano di Kotak Kaca by Agnes Jessica

Edit Posted by with No comments

PIANO DI KOTAK KACA - AGNES JESSICA
Paperback376 pages
Published by PT Gramedia Pustaka Utama

[Sinopsis]
Wajah Sheila berubah murung. “Bapak mau bilang karena saya anak pembunuh, kan? Saya punya sifat kejam dalam diri saya, makanya berkali-kali saya mendapat masalah.”
“Kamu memiliki banyak sifat istimewa. Kamu perhatian pada orang lain, kamu ingin sekali terlibat secara emosional dengan manusia lain. Singkatnya, kamu sensitif dan peduli terhadap orang lain. Tapi orang-orang dengan sifat seperti ini punya kelemahan.”
“Apa kelemahannya?”
“Jika orang lain kurang peduli terhadapnya, ia akan membenci orang itu.”

Sebuah miniatur piano menjadi kenangan terakhir Sheila akan ibunya. Ibunya meninggal karena dibunuh ayahnya sendiri dan sang ayah dipenjara. Tinggal Sheila sebatang kara, tanpa kasih sayang orangtua di usianya yang masih belia.
Uluran tangan dari saudara angkat ayahnya ternyata membawa kepahitan lain. Sheila dijadikan pembantu di tempat tinggalnya yang baru dan berulang kali dianiaya secara mental. Sikap keras gadis itu sering kali dikaitkan dengan latar belakangnya yang berayah pembunuh. Sheila merasa takut akan emosinya yang mudah sekali meledak sehingga melukai orang-orang yang melukai harga dirinya.
Satu-satunya orang yang mengulurkan tangan tulus padanya hanyalah Bram, pria timpang yang memendam banyak kepahitan akibat kondisi fisiknya. Bisakah ikatan yang terjalin di antara mereka mengembalikan jiwa Sheila yang terluka dan merindukan ibunya?



[Review]
Actually this writer is one of my fave author. I has known her since I still in High School. Karya pertama yang saya baca adalah Jejak Kupu-Kupu yang memang sampai saat ini masih meninggalkan jejak di hati saya #cihuyy. 
Piano di Kotak Kaca sebenarnya sudah sangat lama saya baca. Masih ketika saya berseragam abu-abu. Karangan Agnes Jessica ini selalu mengambil sisi kekelaman hidup seseorang. Yang membuat saya ketika membacanya selalu bertanya, masihkah ada orang yang seperti ini di jaman yang modern? Entah.

Buku ini menceritakan mengenai sosok perempuan bernama Sheila yang tumbuh di dalam kekacauan rumah tangga. Ayahnya yang kerap kali bertengkar dengan sang ibu dan tidak jarang ia melayangkan tangan pada ibunya Sheila, bahkan hal tersebut telah menjadi rahasia umum di lingkungan rumahnya. Ketua RT'pun sampai mendatangi rumah Sheila untuk menegur pasangan suami-istri tersebut. Puncaknya adalah ketika Ayah Sheila tertuduh melakukan pembunuhan terhadap istrinya sendiri hingga di tangkap oleh kepolisian. Tinggalah Sheila sendiri di rumahnya. Sampai di sini sejujurnya saya kurang menyukai penjabaran yang dilakukan Agnes Jessica. Seakan ia melakukannya terburu-buru hingga melupakan detail lainnya. Sheila yang diceritakan masih kecil jarang sekali di ceritakan apakah ia bersekolah, bagaimanakah ia disekolah dan sebagainya. Memang ada beberapa paragraf yang menceritakan Sheila bersekolah, hanya saya merasa bahwa di sini sudut pandang dari Sheila sendiri tidak ada. Bagaimanakah perasaannya? Seakan hanya terfokus kepada pertengkaran ayah dan ibunya. Lalu adegan ketika kepolisian datang. Sebenarnya ketika menangkap tersangka, kita tak bisa menangkap pelaku jika tidak ada bukti khusus. Disana tidak dijelaskan bagaimana ayahnya bisa tertuduh dan bukti-bukti pendukungnya. Hal itu membuat saya merasa.. dalam bahasa jawa sebutannya "wagu". Semacam menonton sinetron Indonesia saja.

Singkat cerita, Sheila yang pada awalnya ditinggal oleh ayahnya akhirnya diambil dan dirawat oleh paman angkat atau adik angkat dari ayahnya. Hariyanto. Hariyanto ini digambarkan sebagai sosok yang baik hati dan memperhatikan kebutuhan Sheila. Namun tidak begitu dengan istrinya dan kedua anaknya. Sheila semacam Cinderella begitu. Bedanya Hariyanto tidak meninggal melainkan Sheila diusir atau lebih tepatnya diasramakan di sekolah khusus tempat anak-anak nakal bersekolah. Itu gegara ia tidak sengaja memukul kepala salah satu anak Hariyanto dengan kaca. Penyebabnya? Ada hubungannya dengan Piano Dalam Kotak kaca yang ditinggalkan oleh ibunya sebagai kenangan terakhir. Disini saya masih belum mendapatkan feel yang benar-benar pas. Rasanya flat saja karena lagi-lagi Agnes terlalu terfokus kepada penganiayaan yang diterima oleh Sheila.

Romansa muncul ketika Sheila yang bersekolah di asrama bertemu Bram. Bram adalah mantan aktor yang mengalami kecelakaan sehingga membuat kakinya pincang dan mukanya berparut. Bram seorang yang tertutup dan beralih profesi sebagai novelis misteri. Hanya perbedaan Bram dengan Sheila ini sekitar dua puluh tahunan. Saya sudah tidak terlalu terkejut membaca perbedaan umur mereka yang jauh. Kebanyakan novel Agnes begitu kali yaa. Di sini feel'nya mulai dapat dan terasa hanya entah mengapa kurang greget menurut saya. Bagaimana bisa Bram jatuh cinta pada Sheila meskipun mereka sangat jarang bertukar cerita?

Klimaksnya adalah ketika Sheila dan Bram yang terpisah karena sesuatu hal yang tidak memungkinkan mereka bersama. Hingga lima tahun kemudian Sheila dan Bram bertemu kembali dengan kondisi yang tak sama lagi. Sampai di sini saya menyukai ceritanya yang mengalir begitu saja. Meski banyak kekurangan detil di sana sini, saya tetap menikmatinya. Saya menyukai karakter Sheila yang slalu berterus terang dan gigih. Ia tidak menyerah kepada hidup. Sebuah nilai moral yang diajarkan dalam cerita ini. Mungkin yang kurang saya suka adalah sifat pedendam Sheila dan gelap matanya barang kali. Maklum, saya sendiri adalah tipe orang yang paling sabar dan selalu berpikiran logis, kecuali kalau bertengkar dengan pacar #eh. 

 Untuk tokoh Bram sendiri saya menyukainya. Ia karakter yang misterius namun lembut di dalam. Yang mungkin saya kurang suka adalah sifat pengecut Bram terhadap Sheila. Yah, no body's perfect bukan? Dan tidak ada novel yang perfect. Pasti ada kekurangannya. But i think, if you like the story about life and romance you should read this book. Saya merekomendasikan buku ini. Sedikit berat dengan alur cerita yang berbelit namun sangat pantas untuk dikoleksi. Selain itu di akhir cerita banyak kejutan yang di buat Agnes Jessica untuk para pembaca.

Story : 3/5
Romance : 3/5
Character : 4/5
Conflict : 4/5

Recommended? Yes !

Rabu, 27 Agustus 2014

[REVIEW] KAORI - HIMITSU NO AI~CHAN / SECRETIVE AI

Edit Posted by with No comments
 
ヒミツのアイちゃん  [Himitsu no Aichan]/ Secretive Ai
Mangaka by KAORI
Description :
Reo is tomboy Aiko's rival, and Ai strives to beat him in everything - like basketball and popularity - but her efforts always fail with Reo always coming out on top. Then one day, she sees her break come through: her brother offers her a job at his maid cafe! But how will tomboy Ai ever be able to pass off as a cute maid? With a wig and a bit of makeup, this becomes possible. She's so much of a different person, even Reo doesn't recognize her! But things start becoming strange when Reo shows interest in her, asking out "Mai" on a date. Ai agrees, with plans in mind to get him to fall in love with her so she can later dump him. Will Ai finally win over Reo, or will her plan backfire just like her many others?

Review :
Bisa dibilang ini adalah review pertama saya setelah berapa bulan vakum. Maklum karena sedang sibuk dengan Tugas Akhirat eh Tugas Akhir, jadi terpaksa harus memending review terlebih dahulu *menangis tersedu-sedu* *melambaikan tangan ke kamera* Pada dasarnya saya memilih komik ini sebagai reviewan saya yang pertama karena.. hmm... tidak ada alasan khusus sih. Tapi ini novel baru yang memikat hati saya dan sialnya ternyata masih ongoing (dasar sialan !)

Jujur aja, saya tahu si mangaka KAORI ini, hanya saja sampai sekarang komik-komiknya belum memikat saya sampai melihat komik ini dan membacanya sendiri. yaampun langsung guling-guling ditanah saking sukanya.
Cerita KAORI yang ini termaksud romance - school life dan agak mature yya (gegara ada adegan uhuknya) Sejauh saya membaca dari Volume 1 sampai 7 (di Indonesia masih volume 7, hiks!) yang paling aku suka main charnya. Biasanya kalau saya baca komik saya kesel sama salah satu Main char yang karakternya kurang kuat atau plin plan. Tapi Si Kaori membuat main char girl and boy nya saling suka sampai saya yang membacanya membawa pom-pom dengan teriak-teriak "KYAAA!!!"  mungkin kalian bertanya *Apa seeh cuma suka ajaa, komik lain juga gitu.* nope ! Yang saya maksud adalah sikap boy'nya yang ga terpengaruh sama keberadaan cewek lain. Dia juga sungguh-sungguh suka sama main char girlnya. sedangkan untuk yang girlnya paling suka sama yang tipe-tipe polos gitu dan malu-malu *seperti saya ini #kedipkedipgenit*. Meski si Kaori membuat si girlnya tomboy ngebuat ceritanya makin seru. Aaaah, pokoknya Jempol tangan kanan kiri dan Jempol kaki keduanya untuk komik ini.
Point Artnya Kaori juga semakin bagus banget menurut saya dari pada komiknya yang sebelum-sebelumnya. Mungkin seperti pepatah yang mengatakan "Semakin diasah semakin tajam" Dan sekarang saya benar-benar menantikan volume selanjutnya ini. Tolong dooong Kaori-sensei, percepaat volumenyaaaa *kedip unyu super maut* 

Sabtu, 26 Oktober 2013

[My Seven Review] Namida Usagi by Minase Ai

Edit Posted by with No comments

When Momoka, a very shy girl who loves rabbits, is forced to change her seats, she finds herself at sitting at the back of the class, next to a boy she has never spoken to before, Narumi. Everyone thinks that he is strange and all of the girls are afraid of him. Why? There is a rumor that he is cursed and that the girls sitting next to him will never find love. Momoka believes in the rumor and fears him, but she gradually discovers the true Narumi and eventually new feelings are taking a hold on her. Is it friendship or... love?

Ada yang tahu komik ini? Yap ! Ini salah satu karya Minase Ai yang judulnya NAMIDA USAGI. Dan kali ini gue bakalan melibas habis isi komik ini dari v1 sampai v10 (The End). Alasannya? Apakah itu harus ditanyakan? Oke, ini karena gue JATUH CINTA sama karya Minase Ai yang satu ini.
Perjuangan gue buat dapet ini komik sebenarnya patut diacungin jempol juga lho. Kenapa? Karena gue berusaha mencari komik bekas yang dijual dengan harga semurah-murahnya. Tapi harganya yang sepaket melebihi angka 100 ribu ngebuat gue mundur dan menanti hingga ada orang yang menawarkannya dibawah 100 ribu. Hihihi. Bukan gue pelit Cuma karena alasan kantong mahasiswa.
Cerita di komik ini mungkin banyak orang yang tidak bisa berimajinasi pasti menganggap itu hal yang bodoh dan memuakkan. It’s okay. I’m a girl and I love romantic story so I don’t care what about your opinion, it’s my opini :3
Di komik Namida Usagi ini gue suka banget sama tokoh utama ceweknya yang namanya Usami Momoka (cewek pecinta kelinci). Dia gadis yang polos, ceria dan hangat. Hanya satu hal yang kurang gue suka. Yaitu CENGENG ! Kelewat cengeng menurut gue. Tapi yang gue salut dari Usami adalah dia yang jatuh cinta pada sosok pemuda yang bernama TAKAHIRO NARUMI (tokoh utama cowok yang paling gue suka) dan Narumi itu adalah cinta pertama Usami. Hanya saja perjuangan Usami untuk mendapatkan Narumi itu sulit. Maklum si Narumi disitu ceritanya udah punya “ehem” tapi masih aja nge-PHP’in si Usami. Meskipun gue tahu, kalau Narumi engga mengerti bahwa dia sebenarnya cinta sama si Usami. Bukan sama ehemnya. Komik ini agak belibetnya. Karena secara tidak langsung melibatkan banyak perasaan.
Yang gue sayangkan dari komik ini adalah kurangnya di eksplore cerita dan perasaan para sahabat Narumi dan Usami. Terutama si Amano yang ternyata diam-diam menyimpan rasa sama Usami padahal dia sahabat sejak kecil Narumi dan selalu mendukung Narumi. Begitu pula dengan sahabat Usami yang namanya Noda. Sayang banget kalau dia perannya hanya sedikit. Malah hampir jarang. Kebanyakan yang dieksplore adalah Kairi, salah satu sahabat Usami juga. Sama hubungannya dengan Akutsu yang notabene adalah sahabat Narumi dan Amano. Tapi tetep aja gue kurang puas dengan komik ini. Soalnya gue lebih suka kalau emang mau focus kebanyak orang, lebih baik orang tersebut mendapat keseimbangan yang sama.
Meskipun kurang puas tapi ini salah satu komik fave gue dan engga akan bosan buat ngebacanya. Yang suka baca komik, komik ini recommended lhoo J soalnya gue kasih bintang 4/5 bintang. Keren banget deh ni komik. Dijamin bakal senyam-senyum sendiri kaya orang gila pas bacanya dan iri setengah mampus sama Usami direbutin banyak orang !