Kamis, 03 November 2016

[REVIEW] Dimi Is Married by Retni S.B

Edit Posted by with No comments

Dimi is Married by Retni S.B
ISBN : 9789792262773
[SINOPSIS]
Walaupun belum lama mengenal Garda, Dimi yakin perkawinannya dengan lelaki itu akan berjalan baik. Dan Garda memang tampil layaknya suami idaman. Baik hati, penuh perhatian, keren, romantis, dan selalu memenuhi segala kebutuhannya, lahir-batin. Padahal mereka berdua menikah karena perjodohan cara kilat. Dimi merasa beruntung menjadi Cinderella abad ini.

Tapi kemunculan Donna yang tiba-tiba sungguh telah menjungkir- balikkan harapan dan mimpi-mimpi Dimi. Ternyata model jelita itu pacar Garda.

Dimi baru sadar, Garda tak pernah memperkenalkan dirinya ke lingkungan lelaki itu. Garda juga tak pernah menuntut macam-macam dari dirinya sebagai istri. Bahkan Garda tak pernah melarang aktivitas apa pun yang dilakukan Dimi. Dimi jadi berpikir: cintakah lelaki itu kepadanya?

Kalau Garda tak pernah bisa mencintai dirinya, lalu untuk apa cowok itu menerima perjodohan yang ditawarkan orangtua masing-masing? Toh dia tampan, kaya, sukses... sehingga dengan mudah mendapatkan perempuan mana pun yang diinginkannya...

Rencana apa yang sebetulnya sedang dilakukan Garda?


[REVIEW]

Garda Hutama, seorang pewaris dari perusahaan besar bernama Pulp and Paper. Tampan, kaya, berpendidikan, modis, semua ada pada lelaki berusia tiga puluh satu tahun itu. Hal itu membuat Garda yang sangat menyadari kelebihan dirinya memanfaatkannya menjadi seorang playboy. Tak jarang dirinya bergonta ganti wanita dan membuat para wanita yang jatuh hati padanya menjadi retak seketika. Sampai sang ayah bosan melihat tingkah laku anak sulungnya yang tidak berubah. Akhirnya sang ayah, pemilik sesungguhnya Pulp and Paper meminta Garda untuk menikah. Bukan hanya itu, Garda harus menikahi gadis pilihan ayahnya.

Dimi adalah anak dari sahabat ayahnya. Benar-benar bukan tipe Garda sama sekali, yang cantik, modis bagaikan model atau cantik seperti artis-artis yang kerap mengisi layar kaca. Dimi gadis mungil yang tidak terlihat berusia dua puluh tiga tahun. perkejaannya sebagai seorang jurnalis membuat gadis itu tidak terlalu memikirkan penampilan. Tapi demi mendapatkan statu "pewaris sah", Garda berani menerima tantangan sang ayah untuk menikahi gadis itu.

Awal pernikahannya dengan Dimi masih tampak manis dan romantis. Namun sikap Garda yang bertingkah bagaikan bak malaikat lambat laun membuat Dimi merasakan kejanggalan. Garda berusaha memenuhi kebutuhannya secara materi, tidak melarangnya pergi kemana saja maupun bergaul dengan pria lain. Hingga seorang gadis yang dideskripsikan bagaikan malaikat muncul dalam kehidupan mereka. Donna, model yang berhijrah ke Prancis itu kembali ke Indonesia untuk mengejar Garda. Kemunculan Donna, membuat rahasia Garda yang sedari awal hanya memanfaatkan Dimi untuk tujuannya terbongkar.

Dimi yang merasa sakit hati, terlebih ia sudah terlanjur jatuh cinta pada pria itu, akhirnya memilih pergi lebih dulu dan meminta Garda menceraikannya.Garda tidak langsung mengabulkannya maupun mengejar Dimi, hingga tiga bulan lamanya. Hal itu berlanjut hingga Dimi dikabarkan menghilang.

Ini kali ketiga saya membaca karya Retni S.B. Untuk Pink Project serta My Partner saya acungi jempol. Tapi untuk Dimi is Married ini justru sebaliknya. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama yang berarti 'aku-an'. Seharusnya saya mampu mendapat feel mendalam akan perasaan Garda serta Dimi. Namun justru sebaliknya. Pertama kali saya membaca sudut pandang Garda, saya sudah merasa bosan. Karena mungkin Retni ingin menonjolkan kenarsisan Garda yang akan membuat pembaca terkekeh. tapi hal itu sedikit gagal untuk saya. Saya merasa kenarsisan Garda memuakkan hingga sejujurnya saya malas membacanya. tapi rasa penasaranlah yang lagi-lagi membuat saya membaca hingga tuntas.

Cerita ini terlalu bertele-tele. Asmara yang tumbuh antara Garda dan Dimi kurang dieksplore hingga ke akarnya. Beberapa kejanggalan namapak dalam cerita ini. Contohnya saja, ketika Donna yang menangis nangis karena ditinggal Garda. Padahal digambarkan Donna itu wanita licik yang mampu membuat lawannya ciut. Tapi justru Donna menggunakan kekerasan yang membuat saya mengertukan kening. Kemudian seakan masalah Donna berhenti dan terlupakan sampai di situ. Sedangkan dideskripsikan Donna akan terus mengejar Garda.

Kemudian perpindahan tempat kerja Dimi dari redaksi majalah ke stasiun TV hanya di deskripsikan secara klise. Seperti membalik telur di wajan yang panas. Bukan hanya itu, Garda yang ditinggal Dimi seakan tak ada usahanya untuk menunjukkan rasa cintanya pada Dimi. Sedikit kesal saya pada karakter Garda ini. Ditambah endingnya yang membuat saya menganga. Inti permasalahannya adalah Garda yang tidak mau mempublikasikan statusnya sebagai suami, namun di akhir cerita mereka hanya berbaikan akibat Garda yang hampir diserang harimau (sedikit lucu harimau bisa diselipkan dalam cerita ini) tanpa ada klarifikasi apapun. yang mengetahui Dimi istrinya paling-paling hanya teman se-kru Dimi.

Banyak plot kosong atau hole plot dalam Dimi is Married. Hal itu membuat penilaian saya terhadap karya Retni satu ini cukup rendah. :)

Story : 2/5
Romance : 3/5
Conflict : 3/5

Minggu, 30 Oktober 2016

[REVIEW] MY PARTNER by RETNI S.B

Edit Posted by with No comments

 RETNI S.B - MY PARTNER
ISBN : 9789792280173
BAHASA INDONESIA

SINOPSIS :

Sudah jatuh, ketimpa tangga, ketumpahan cat, kepeleset, terjungkal masuk sumur, lecet benjol, berdarah-darah, kemudian dicaplok buaya nganga. Begitulah perumpamaan kisah hidup Tita sekarang. Jungkir balik, berantakan secara mengerikan.

Ini bukan mimpi! Papanya dianggap koruptor, jadi tumbal dan masuk penjara. Efeknya? Mama harus dirawat karena depresi, adik mogok sekolah, pacar menghilang, sahabat menjauh, dan ujung-ujungnya, semua aset keluarga disita guna membayar ganti rugi negara. Seperti belum cukup, dia masih harus berhadapan dengan Dido: cowok keren berkedok dewa yang nyaris melahapnya!

Ini bukan sinetron! Karenanya Tita tak sampai banjir air mata hingga ratusan episode. Dia harus tetap berdiri tegak untuk melanjutkan hidup. Dia harus bisa tertawa cerah bagai mercusuar di gelap kehidupan keluarganya. Apalagi akhirnya dia tahu, ada seseorang yang tak membiarkannya sendirian tergulung badai. Seseorang yang tanpa disadarinya, selama ini telah menjaganya!
 
REVIEW [Spoiler Alert!!]

Sebelumnya, Tita terbiasa hidup enak dan berkecukupan. Namun roda takdir tengah berputar dan membawa Tita ke titik terendah dihidupnya. Ayahnya dituduh melakukan korupsi dan harus dipenjara selama enam tahun lamanya. Bukan hanya itu, pacar Tita, Harry malah meninggalkannya tanpa ada kata "putus" diantara mereka. Sahabat-sahabatnya, Vio dan Lala mendadak punya seabrek kesibukan yang membuat mereka tidak mempunyai waktu untuk Tita. Bahkan ketika vonis ayah Tita diputuskan, mereka tidak datang atau sekedar menelepon memberi semangat maupun dukungan kepada Tita.Justru teman-teman yang memberikan Tita dukungan adalah teman-teman yang Tita tidak dekat dengan mereka. Persahabatan Tita dengan Sani dan Butet dimulai ketika mereka bertandang ke rumah Tita memberikan dukungan mental pada gadis yang baru berusia dua puluh tiga tahun itu.

Seakan Tuhan berkata cobaan yang dialami Tita belumlah cukup, Mama Tita mengalami depresi berat hingga harus dirawat di rehabilitas jiwa. Semua harta milik keluarganya, terpaksa di sita oleh pihak bank karena ayahnya yang tidak mampu membayar denda uang yang dituduhkan olehnya. Tita terpaksa harus menyewa kamar kos yang kecil dan merelakan rumah serta mobil kesayangannya.
Disaat ia merasa akan jatuh, datang Dodi, anak dari atasan ayahnya yang mengulurkan tangan dengan wajah bak malaikat dan superhero. Tapi semua itu hanya topeng. Sosoknya yang bagai malaikat hanya untuk menjebak Tita agar ia mau tidur dengan Dodi. 

Seperti pepatah, 'habis jatuh tertimpa tangga bahkan kecebur got', seperti itulah yang Tita rasakan. Namun tanpa Tita sadari, di balik itu semua terdapat banyak hikmah yang didapat oleh Tita. Iapun menyadari orang-orang yang sungguh menyayangi dan mencintai dirinya secara tulus. Jodik, seorang pria yang dianggapnya tokoh tidak penting dalam kisah hidupnya, justru selalu ada untuk dirinya disaat gadis itu membutuhkan. Secara perlahan, Tita jatuh cinta pada pria yang nyentrik dan unik itu.

Dari awal saya merasa penasaran setengah mampus ama pengarang yang bernama Retni S.B ini. Kenapa bukunya selalu dicari? Kenapa langka bener dan harganya bikin mewek? Jawabannya saya dapat setelah membaca kedua karyanya. Yep, selain My Partner, saya sudah membaca karyanya yang Pink Project. (But I haven't review that story) Kedua karya itu membuat saya jatuh cinta sama pengarang yang satu ini. benar-benar racun bangetlah. Karena keinginan mengkoleksi karyanya jadi meningkat.

Penulisan yang dipaparkan oleh Retni begitu ringan dan terasa mengalir begitu saja. Masalah yang diangkatpun, semuanya berasal dari kehidupan di sekitar. Tidak ada yang terlalu terburu-buru bahkan cerita asmara yang mengalun antara Jodik serta Tita terjadi begitu perlahan. Jodik tidak pernah memberikan tanda bahwa ia menyukai Tita. Baik dari sikap maupun percakapan. Ia selalu terlihat dan terdengar sinis jika bersama Tita. Hingga gadis itu mengira Jodik membencinya.

Lucunya, Jodiklah yang ternyata jatuh cinta terlebih dahulu pada gadis itu. Alasan demi alasan ia buat agar dapat berada di dekat Tita. meski ia selalu mengingkari perasaannya pada Tita dan memperlakukan gadis itu dengan kasar. Namun Jodik tak bisa meninggalkan gadis itu.

Setelah membaca kedua karya Retni, saya mendapatkan 'ke-khas'an dalam karakter yang ia ciptakan. Selalu unik dan Nyentrik. Tokoh yang membuat saya seringkali kesal namun akhirnya jatuh cinta juga. Buku ini mampu menghipnotis saya melupakan segalanya.

Story : 4/5
Romance : 4/5
Conflict : 4/5

Overall : 4/5

Minggu, 21 Agustus 2016

[REVIEW] MAYA BANKS - SHADES OF GRAY (KGI Series #6)

Edit Posted by with No comments
SHADES OF GRAY
Penulis : Maya Banks
Language : English
Characters :
* Penelope Jane "P.J" Rutherford
* David "Cole" Coletrane

[SINOPSIS]
The Kelly Group International (KGI): A super-elite, top secret, family-run business. Qualifications: High intelligence, rock-hard body, military background. Mission: Hostage/kidnap victim recovery. Intelligence gathering. Handling jobs the U.S. government can't... 
P.J. and Cole were sharpshooting rivals on the same KGI team and enjoyed a spirited, uncomplicated camaraderie. Until the night they gave in to their desires and suddenly took their relationship one step further. In the aftermath of their one-night stand, they're called out on a mission that goes terribly wrong, and P.J. walks away from KGI, resolved not to drag her teammates into the murky shadows she's poised to delve into. 
Six months later, Cole hasn't given up his search for P.J., and he's determined to bring her back home where she belongs. Bent on vengeance, P.J. has plunged into a serpentine game of payback that will make her question everything she's ever believed in. But Cole-and the rest of their team-refuse to let her go it alone. Even if it means sacrificing their loyalty to KGI, and their lives...

[REVIEW]
Penelope Jane Rutherford dan David Coletraine adalah rival dalam hal snipper namun tergabung dalam group team yang dikepalai oleh Steele.

Penelope Jane, atau yang lebih dikenal sebagai P.J, adalah seseorang yang tertutup. Memiliki latar belakang sebagai S.W.A.T membuat P.J menjadi salah satu heroine yang layak dikagumi. Ia dan David Coletraine, atau biasa dipanggil Cole, adalah rival dalam team. Namun bagi P.J, Cole adalah duri dalam daging dalam artian yang manis. Ia sangat menyukai perdebatannya dengan Cole. Cole dengan latar belakang Military, memiliki sikap santai serta terbuka. Ia tidak akan segan memberi tahu apa yang berada dalam pikirannya. Salah satu sifat yang P.J kagumi dari Cole.

Rasa ketertarikan itu sudah ada bahkan ketika mereka bertugas dalam misi yang diberikan oleh KGI. Bagi Cole, P.J adalah wanita menarik. Karena itu ketika dalam masa istirahat, ia nekat terbang ke tempat dimana P.J tinggal. Tujuannya hanya satu, mendapatkan hati P.J.
Dengan masa lalu pahit yang pernah ia alami ketika berada dalam satuan S.W.A.T, P.J memilih untuk tidak mempercayakan hatinya pada siapapun. Baginya KGI adalah keluarga, tapi ia tetap berusaha menjaga hatinya jauh dari mereka agar ia tidak akan terluka nantinya. Kemudian ketika ia sedang istirahat dalam misi, dan memilih berada dalam bar yang biasa ia kunjungi untuk menghilangkan kepenatan serta rasa lelah, Cole datang bagaikan seorang hero. Cole membantunya keluar dalam situasi tidak menyenangkan ketika ia tanpa sengaja bertemu dengan mantan rekan S.W.A.Tnya. Dan malam itu, P.J melepaskan garis batas yang ia buat untuk Cole. Membuat hubungan mereka jauh dari kata rekan kerja biasa.

Kemudian suatu insiden terjadi. Misi yang mereka laksanakan untuk menjebak salah satu oknum kriminal yang terkenal akan eksploitasi wanita serta anak-anak gagal. P.J kehilangan rasa kepercayaan dirinya akibat dirinya yang rela menjadi umpan, dan malah terjatuh kedalam titik terendah dari hidupnya. P.J kehilangan harga dirinya. Pada akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari team untuk membalas dendam dan mengembalukan kepercayaan dirinya. Keputusannya itu ditolak oleh Steele, namun tekad kuat P.J akhirnya mengalahkan penolakan Steele. Hanya saja Steele tidak mengeluarkaan P.J, ia mengistirahatkan P.J dari team. Keputusan itu ditentang oleh seluruh anggota team yang tidak menerima ketidakhadiran P.J, terutama Cole. Cole satu-satunya anggota yang menolak dengan keras dan yang paling marah atas keputusan Steele. Pada akhirnya, Cole mengikuti jejak P.J, ia memutuskan mencari P.J meski itu berarti harus ke ujung dunia. Baginya, team tanpaa P.J seperti makananan tanpa rasa. Lalu, berhasilkah Cole menemui P.J dan mengajaknya kembali? Berhasilkah P.J membalaskan dendamnya?

Shades of Gray adalah seri yang paling saya suka dari KGI, meski mungkin nanti ada seri KGI selanjutnya yang lebih baik. Tapi ini adalah seri yang paling detail yang saya baca. Saya menyukai kuatnya karakter P.J yang digambarkan oleh Maya Banks dari awal hingga akhir. Sejak awal, P.J adalah heroine dalam cerita. Ia seorang snipper handal dan bawahan Steele yang patut dibanggakan. Sifatnya yang tidak mudah goyah akan sesuatu dan mampu disandingkan oleh karakter hero di seri-seri KGI lainnya. Meski begitu ia memiliki feminimitas yang juga dimiliki oleh karakter wanita lainnya. Rasa takut dan harga dirinya sebagai wanita. Tapi, berbeda dari wanita lain yang dalam cerita biasanya akan langsung menjadi sosok traumatis dan lebay. P.J justru memilih untuk bangkit dan merebut kembali apa yang telah menjadi haknya.

Sedangkan sosok Coletraine sendiri adalah karakter pendukung yang selalu mendukung P.J. Bukan seorang pria yang memaksakan kehendaknya. Cole menjadi seorang Alphamale melalui caranya sendiri. Ia mengijinkan P.J untuk memilih jalannya dan Cole selalu menghormatinya. Rasa cinta Cole pada P.J sangat besar hingga ia bersedia menunggu P.J untuk mengembalikan kepercayaan dirinya. Cole bahkan terus dan terus meyakinkan P.J bahwa ia akan selalu ada untuk gadis itu. Benar-benar cerita yang membuat saya membacanya meleleh. Adegan panas disini tidak terlalu banyak, justru hanya diawal cerita. Dan keseluruhan cerita hanya berfokus pada balas dendam P.J. But, believe me, there’s nothing bore about this. Semuanya sangat menegangkan. Bahkan ketika adegan dimana P.J berhasil membalaskan dendamnya. Yang paling hebat adalah P.J melakukannya tanpa sehelai benangpun ditubuhnya. Saya yang membacanya langsung membayangkan. How can this woman really brave? Yep. Almost love this story.

Story : 5/5
Romance : 4/5
Conflict : 5/5

Overall : 4.75/5

Sabtu, 20 Agustus 2016

[REVIEW] MAYA BANKS - ECHOES AT DAWN (KGI Series #5)

Edit Posted by with No comments

ECHOES AT DAWN
Penulis : Maya Banks
Seri : KGI #5
Bahasa : English
Character : Eduardo "Rio" Berzera, Grace Peterson

[SINOPSIS]
The Kelly Group International (KGI): A super-elite, top secret, family-run business.
Qualifications: High intelligence, rock-hard body, military background.
Mission: Hostage/kidnap victim recovery. Intelligence gathering. Handling jobs the U.S. government can’t…
 


They live by night.

Grace Peterson is desperate, in hiding, and on the run after escaping a shadowy group determined to exploit her extraordinary ability to heal others. Her only lifeline—an unerring telepathic ability she shares with her sister—has been severed, leaving her alone and vulnerable. And time is fast running out...

Enlisted to bring Grace home is Rio, relentless member of the KGI. He’s unprepared for his reaction to this wounded, damaged woman, and he’s fiercely determined to protect her from those who nearly destroyed her. In Rio, she finds a safe haven, and for the first time...hope. But the mission is far from over. The danger Grace has eluded is fast closing in. And now it’s pitching two lovers toward an unfamiliar horizon, with no place left to hide.
 

[REVIEW]
This time turn to Grace Peterson. Remember when i review Shea? She’s her sister. Grace Peterson kakak Shea yang memiliki kemampuan telepati jauh lebih baik dari pada Shea. Ia bahkan bisa mendengarkan pikiran seseorang. Selain itu, Grace dapat menyembuhkan seseorang dan menyerap penyakitnya. Namun hal itu berakibat fatal pada dirinya. Grace akan berada diambang kehidupan dan kematian. Kemampuan Grace yang special membuat dirinya di kejar oleh beberapa pihak yang menginginkannya. Seorang pihak yang memiliki kekuatan serta kekuasaan menginginkan kemampuan Shea untuk menyembuhkan anaknya, Elizabeth dari penyakit kanker yang menggerogoti tubuh Liz. Karena itu Titan, organisasi yang hampir sama dengan KGI dikirimkan untuk mencari Grace. Sekalipun Titan menyerupai KGI, namun jangan harap bahwa mereka memiliki belas kasih terhadap anak-anak dan wanita. Apapun akan mereka lakukan demi mencapai kesuksesan dalam misi. Tidak ada pilihan missi gagal adalah motto Titan.

Rio, ketua Tim dari KGI alias bawahan dari Sam Kelly, menawarkan diri serta timnya untuk menyelamatkan Grace. Rio yang memiliki masa lalu kelam, merasa bahwa dirinya harus menyelamatkan Grace apapun yang terjadi. Terlebih ketika mendengar bahwa Titan dikirim untuk memburu Grace. Rio tidak bisa membiarkan hal itu terjadi, karena ia sendiri tahu betapa mengerikannya organisasi Titan itu. Ia sendiri adalah mantan anggota Titan.

Grace yang seumur hidupnya tidak pernah percaya pada orang lain, merasa terpikat pada Rio. Pada awalnya ia merasa curiga pada Rio yang berusaha menyelamatkannya. Tapi begitu Rio menyebutkan Shea dan berjanji akan mempertemukan Grace dengan adiknya itu, akhirnya tidak ada pilihan selain mempercayai hidupnya pada pria yang terlihat santai namun sebenarnya sangat tertutup itu. Benih-benih cinta tumbuh diantara mereka, terlebih sebuah hubungan aneh mengikat mereka. Seperti Nathan dan Shea. Grace mampu berkomunikasi dengan Rio melalui kemampuan Telepatinya.

Kalau ditanya, mana yang paling saya sukai antara cerita Grace dan Shea. Saya akan menjawab Grace, sekalipun sebenarnya romancenya lebih dapat pada Shea. Grace dibuat menjadi karakter yang lebih tertutup dan mandiri dibandingkan Shea, sang adik. Ia tidak dengan mudah atau begitu saja mempercayai Rio yang berusaha menyelamatkan dirinya. Di sini juga Grace sempat mendapat masalah dengan kemampuannya. Telepatinya yang terputus dengan Shea, bukan tanpa alasan. Grace sempat terombang ambing dalam keputus asaan dan kesepian karena tidak dapat menghubungi adiknya.

Peran Kelly atau keluarga Kelly disini tidak terlalu banyak, namun tidak membuat cerita ini membosankan. Bisa dibilang saya malah kipas-kipas terus ketika membaca ini. Shock karena ternyata novelnya lebih vulgar daripada yang versi Indonesia (3 KGI seri pertama). Maya Banks sukses membuat saya terpukau akan kedetailan cerita yang dia buat. Bagaimanapun, novel ini bergenre action yang berarti banyak adegan berkelahi otot dengan otot. Dengan kemampuan bahasa inggris saya yang minim, saya masih bisa mengikuti ceritanya dengan baik dan menangkap setiap kalimatnya.

Kekurangan di novel ini adalah ketika nantinya Grace tertangkap. Kesal karena yang dari awal KGI digambarkan sebagai organisasi yang hebat dan jarang gagal dalam misi, mampu ditundukkan begitu saja. Membuat saya jadi bergumam-gumam, “begitu saja?” “serius??” yaah, itu kata-kata sopannya. Namun membaca seri ini membuat saya tidak ingin berhenti membaca. Entah karena sifat saya yang super penasaran atau karena memang Maya Banks sukses membuat setiap kalimatnya mengundang rasa ingin tahu. Jika ingin tahu bagaimana endingnya dan jalan cerita serincinya silahkan baca sendiri didampingi kamus english indonesia yaa.. *LOL*

Story : 4/5
Romance : 4/5
Conflict : 3/5

Over All : 3.75/5

Selasa, 09 Agustus 2016

[REVIEW] Maya Banks - Whisper in The Dark (KGI Series #4)

Edit Posted by with No comments
Whisper in The Dark (KGI Series #4)
Penulis : Maya Banks
Edition : English
Published January 7th 2012
Character : Nathan Kelly, Shea Peterson

[SINOPSIS]
She came to him when he needed her the most

She came to him at his lowest point. The voice of an angel, a whisper in the dark. She’s the only thing that gets Nathan Kelly through his captivity, the endless days of torture and the fear that he’ll never return to his family. With her help, he’s able to escape. But he isn’t truly free, because now she’s disappeared and he’s left with an all-consuming emptiness as he struggles to pick up the pieces of his life. Did he imagine his angel? Or is she out there, needing his help as he’d once needed hers?

Now he rushes to save her before it’s too late

Shea has been on the run from people who will stop at nothing to exploit her unique abilities. She never wanted to drag Nathan, who’d already suffered so much, into danger, but she doesn’t have a choice so she reaches out to him for help. Finally face-to-face after having already formed a soul-deep bond in hell, their emotional connection is even more powerful than their telepathic one. Nathan refuses to consider ever letting her go again, but she worries they can never have a life free of the dangers that dog her every step. He’ll protect her with his every breath, but can he convince her that they are meant to face these threats together?

[REVIEW]
Nathan yang menghilang dalam misi saat menjalani tugas kemiliteran ternyata ditahan oleh sekelompok orang yang menjadi musuh untuk military U.S (Kalau saya tidak salah tanggap presespsi). Dalam masa tahanan itu, entah sudah berapa kali Nathan Kelly berharap ia mati saja. Tidak dapat melihat cahaya matahari bahkan ia sendiri tidak tahu sudah berapa lama ia berada di dalam ruangan sempit tanpa ventilasi secuilpun. Disaat ia akan menyerah, sebuah bisikan lirih merasuki pikirannya. Sesaat Nathan berpikir bahwa ia sudah gila. Tapi bisikan itu begitu nyata, bahkan memberinya semangat yang sudah padam di dalam diri Nathan. Setiap detiknya bisikan itu terus menyuntikkan semangat dalam diri Nathan hingga akhirnya ia berhasil meloloskan diri dari pada tawanannya bersama satu-satunya rekan tim yang masih bertahan hidup, Sweeney. Bisikan lirih itu meninggalkan kesan mendalam pada Nathan. Menyembuhkan serta menyelamatkan hidupnya dan Sweeney. Meski Nathan sendiri tidak merasa yakin bahwa bisikan itu benar-benar nyata. Ia berpikir bahwa ia sudah gila karena mempercayai hal tersebut. Satu-satunya yang menandakan bahwa bisikan itu memang benar-benar nyata adalah email yang dikirimkan kepada keluarganya, Kelly, yang memberi tahukan lokasinya.

Bisikan itu memang nyata dan itu milik Shea Peterson. Seorang gadis yang memiliki kemampuan spesial yang disebut telepati. Namun kemampuan Shea, lemah. Ia tidak dapat memfokuskan kemampuannya pada orang tertentu. Dan pada suatu waktu ia mendengar sebuah pemikiran milik seorang pria. Depresi, kemarahan, dan putus asa melingkupi pikiran pria itu. Shea yang berhati lembut tidak mampu mengabaikan suara hati Nathan Kelly. Karena itulah ia berusaha membantu Nathan untuk dapat membebaskan diri. Mengorbankan dirinya dengan menyerap setiap rasa sakit yang diderita Nathan. Meski ia tidak tahu mengapa ia bisa terhubung dengan Nathan.
Perbuatannya yang sangat baik hati dan tidak egois membuat Nathan tidak mampu melupan Shea dan menganggap hubungan itu adalah hubungan spesial. Hingga ketika Nathan berhasil membebaskan diri dan dijemput langsung oleh keluarganya, Shea menghilang dari pikirannya. Hubungan itu terputus begitu saja, hanya menyisakan kekosongan yang menyakitkan. Nathan ingin mencari Shea, namun ia tidak tahu harus kemana, sedangkan yang ia tahu hanyalah nama gadis itu. Sampai Shea kembali berbisik dipikirannya dalam keadaan lemah.

Seri ke-empat KGI ini sedikit melibatkan fantasi yang kemungkinan ada di dunia nyata. Hanya saja, dari sudut pandang saya, Shea bukan hanya seorang telephaty, tapi juga empatis (dari sisi parapsikologis). Karena ia bisa dan mampu merasakan perasaan yang dirasakan oleh orang lain. Meski kemampuannya tidak sekuat Grace, kakak Shea yang memiliki kemampuan diatas Shea. Saya mengagumi pemikiran Maya Banks akan ide cerita yang seperti ini. Ide yang termaksud jarang dan unik. Kelemahan dalam cerita ini adalah konflik yang diderita oleh Shea sendiri kurang begitu jelas. Atau mungkin memang kemampuan bahasa inggris saya yang kurang yang membuat saya melewatkan konflik yang dialami Shea? *LOL*
Shea diculik, dan dianiaya oleh pihak yang tidak dikenali, bahkan oleh KGI atau organisasi Keluarga Kelly. Resnick, salah seorang agen pemerintah yang selalu muncul di setiap seri KGI bahkan merahasiakan pihak yang menculik Shea. Hingga saya yang membaca sedikit greget. Bahkan hingga akhir cerita saya hanya menangkap satu clue dari pelaku penculikan Shea, Rusia. Maaf-maaf saja kalau ternyata clue yang saya dapat itu meleset. Maklum, masih newbie dalam bahasa english.

I get it, man. I do,I just wish you'd come to us from the start. It's been killing us to see you this way and not know what if anything we could do to help. You're my brother and you have to know there isn't a damn thing I wouldn't do for you, whether you're crazy or not
Yang paling saya suka adalah hubungan antar keluarga Kelly atau KGI itu sendiri. Ucapan yang dikatakan oleh saudara-saudara Nathan sering kali membuat saya terdistract. Membuat saya membayangkan memiliki saudara laki-laki yang seperti itu. Namun, hubungan antara Shea dan Grace, kakak Shea tidak terlalu di perlihatkan. Meski di beberapa Bab Shea merasa frustasi terhadap hubungan telepati dengan Grace yang terputus.

Saya tidak ingin men-spoiler terlalu banyak. Yang jelas, saya sangat menyukai seri KGI ini. Salah satu karya Maya Banks yang wajib dikoleksi. Saya juga berharap bahwa Gramedia cepat mengeluarkan lanjutan KGI. Entah berapa abad nunggunya. berasa udah berabad-abad. Bisa dibilang saya mengikuti banyak seri novel. Tapi kebanyakan terhenti ditengah jalan dan membuat saya frustasi. akhirnya saya memutuskan membaca ebook english versionnya saja. Untung-untung menambah pengetahuan bahasa inggris saya yang payah ini.

Story : 3/5
Romance : 4/5
Conflict : 3/5
Over All : 3,5/5

Senin, 09 Mei 2016

[REVIEW] WHEN YOU DARE by LORI FOSTER

Edit Posted by with No comments
When you dare (Men Who Walk the Edge of Honor, #1)
Mass Market Paperback448 pages
Published April 26th 2011 by HQN Books
ISBN 0373775717 (ISBN13: 9780373775712)

[SINOPSIS]
Professional mercenary Dare Macintosh lives by one hard and fast rule: business should never be personal. If a cause appeals to him and the price is right, he'll take the mission he's offered. But then the lovely Molly Alexander asks him to help her track down the men who'd had her kidnapped—and for the first time, Dare's tempted to combine work with pleasure.

Fiercely independent, Molly vows to trust no one until she's uncovered the truth. Could the enemy be her powerful, estranged father? The ex-fiancé who still holds a grudge? Or the not-so-shy fan of her bestselling novels? As the danger heats up around them, the only anchor Molly has is Dare himself. But what she feels for him just might be the most frightening thing of all


[REVIEW]
Karya Lori Foster ini pertama kalinya saya baca. Jujur saja saya sendiri tidak tahu apakah sebenarnya Lori Foster memang biasa menulis cerita seperti ini atau tidak. Awal membaca saya merasa, ah, ceritanya lumayan. Namun hingga pertengahan saya sudah mulai bosan dan malas. (Maaf untuk para pecinta Lori Foster) Mungkin karena author favorite saya untuk yang action-romance itu Linda Howard dan Karen Rose jadi sedikit kagok membaca karya tulisan Lori.

Pembukaan novel ini saya cukup menyukainya dimana Dare Macintosh melakukan misi penyelamatan diam-diam dan seorang diri. Ia menyelamatkan adik sahabatnya yang diculik oleh gembong penjahat yang terkenal akan eksploitasi wanita. Dan disanalah ia bertemu sang Heroin, Molly Alexander.

Molly dikatakan sebagai seseorang gadis yang kuat. Karena ketika ia diculik dan disiksa, Molly justru melawan para penculiknya. Namun disaat gadis-gadis lain diculik untuk di "jual", Molly diculik karena sesuatu alasan. Selama saya membaca ini, saya butuh perjuangan untuk membacanya. Karena sifat Molly yang menurut saya kurang kuat. Karakternya cukup aneh. Pendiam, mandiri, menarik diri namun ingin? Molly berusaha untuk tidak bergantung kepada Dare sehingga terjadi tarik ulur dengan pria itu.

Karakter Dare sendiri memang mandiri, dan tertutup. Sangat jarang mengutarakan pikirannya terhadap Molly sehingga saya sedikit gemas melihat pasangan ini. Ditambah beberapa kejanggalan saya rasakan.

Pekerjaan Dare adalah seorang intelijen, meski pekerjaan Dare sendiri sedikit terlalu samar untuk saya. Atau memang saya sendiri yang melewatkan penjelasannya? Seharusnya seorang intelijen orang yang lebih suka bekerja diam-diam di balik layar dan baru beraksi setelah menemukan banyak bukti. Namun hero disini sedikit lebih berani dan menurut saya terlalu mengumbar pekerjaannya sendiri.

Ketika Dare mencari pelaku utama penculik Molly, seharusnya Dare menggunakan "kenalannya" untuk mencari tahu. Namun di sini tidak terlalu dijelaskan bagaimana Dare beroperasi. Dan cenderung ceroboh. Hari pertama saja, ia sudah hampir kehilangan Molly lagi. Itulah yang membuat saya merasa karya Lori kurang cocok untuk saya. Saya menyukai detail yang menjelaskan segala hal sehingga tidak gregetan sendiri ketika membacanya.

Kemudian mengapa ketika ia berusa mencari tahu pelaku penculikan, ia justru mendatangi pelaku utama yang dicurigai ditengah keramaian? Bahkan bisa dibilang tokoh ersebut adalah tokoh penting. seharusnya hal tersebut menarik perhatian dan membuat wajah Dare menjadi terekspos.

Untuk kisah romance sendiri cukup baik meski seperti yang saya bilang. Terkesan tarik ulur. Adegan panasnya sendiri patut diacungi jempol. Tapi tetap saja yang saya kejar dari sebuah novel adalah alur cerita yang menantang dan menarik. Bagi saya sendiri membaca ini saya sudah tahu siapa pelaku yang sebenarnya. Karena memang tidak terlalu banyak teka-teki yang tersimpan. Alasan saya membaca hingga selesai adalah karena buku ini titlenya pinjam jadi ya kudu dibaca sampai selesai.

Jadi untuk para penggemar karya Lori Foster sungguh beribu maaf, karena penulisan Lori kurang cocok untuk saya, Terima kasih !

Story : 3/5
Romance : 3/5
Character : 3/5
Conflict : 3/5

Minggu, 24 April 2016

[REVIEW] Not A Perfect Wedding by Asri Tahir

Edit Posted by with No comments
Not A Perfect Wedding by Asri Tahir
Paperback312 pages
Published March 4th 2015 by Elex Media Komputindo
ISBN 9786020258973
[SINOPSIS]
Raina Winatama: Di hari pernikahanku, aku kehilangan mempelaiku. Bukan karena dia melarikan diri. Tapi dia pergi untuk selamanya. 

Prakarsa Dwi Rahardi : Di hari pernikahanku, aku kehilangan mempelaiku. Bukan karena dia melarikan diri. Tapi aku harus pergi untuk selamanya. 

Pramudya Eka Rahardi : Di hari pernikahan adikku, aku harus menjadi mempelai laki-laki. Menjalankan sebuah pernikahan yang harusnya dilakukan oleh adikku, Prakarsa Dwi Rahardi.

Editor’s Note 
Pernikahan yang indah adalah impian setiap orang di dunia ini. Tapi bagaimana jadinya kalau akhirnya Anda harus menikah dengan orang yang sebelumnya bahkan tidak pernah Anda temui? 

Not A Perfect Wedding menghadirkan fakta bahwa belajar mencintai adalah satu-satunya cara. Tidak ada yang tidak mungkin. Ketulusan seseorang akan mengalahkan kekerasan hati, ketulusan dan cinta akan membalut luka dan menyembuhkannya. Not A Perfect Wedding akan menunjukkan caranya bagi pembaca.

[REVIEW]

Pram, Reina dan Raka
Cinta Segitiga yang jarang saya temui. But this book actually really good and makes me fall in love in begining of chapter. Penulisannya minim typo dan membuat saya nyaman-nyaman saja membacanya. Setiap deskripsi mengenai cerita dituangkan secara detil sehingga membuat saya terhanyut dalam kehidupan Raina. 

Yes, Raina or Rain (Thats what Pram's call her) adalah heroine dari buku karangan kak Asri Tahir. Rain memiliki karakter yang cukup kuat menurut saya. Di dalam cerita Rain berpacaran atau bertunangan dengan Raka. Bagi Rain, Raka adalah kekasih sempurnanya. Lalu apa peran Pram di sini?
Pram sendiri adalah kakak lelaki dari Raka. Satu-satunya orang (yang menurut Raka) sangat dipercaya oleh Raka sendiri. Pram sendiri diceritakan belum menikah dan tinggal di London. Meskipun saya suka banget dengan buku ini, tapi tetap saja ada beberapa bagian yang janggal. Contohnya ketika Raka berkata kepada Pram bahwa seandainya Pram jatuh cinta pada Raina, ia tetap akan mengalah. Yang kemudian membuat saya berpikir adalah mengapa begitu? Setiap pembaca pasti bertanya-tanya bukan setiap kata yang terlontar pasti ada alasan dibaliknya. Begitu pula saya yang bertanya mengapa Raka mengucapkan hal seperti itu? Apa yang membuatnya bersikap seperti itu kepada Pram? Dan sampai akhir cerita menurut saya belum dijelaskan secara gamblang.

Namun ternyata takdir mempermainkan hubungan asmara antara Rain dan Raka. Tuhan yang lebih jatuh cinta pada Raka membuat Raka terlebih dahulu meninggalkan dunia. Satu lagi yang membuat saya terasa janggal pada cerita ini. Kak Asri Tahir menceritakan bahwa Raka meninggal sehari sebelum pernikahannya dengan Raina. Kemudian sebelum Raka meninggal ia berpesan kepada Pram, sang kakak untuk menggantikannya. Sedikit drama menurut saya. Orang memang akan meninggal namun tidak akan langsung meninggal saat itu juga. Terlebih ketika Raina sadar bahwa yang berada di pelaminan bukanlah Raka melainkan Pram. Saat ia bertanya-tanya dimana Raka, Pram membawa Raina ke makam dimana Raka disemayamkan. Disitulah saya ikut bertanya-tanya. Kapan Raka dikuburkan? Kapaaaan? 

Bayangkan saat ketika Raka meninggal disiang hari, lalu apa tidak ada proses ini itu ini itu yang melibatkan berbagai pihak? Setidaknya baru dapat dimakamkan besok harinya. Namun saat itu juga Raka dapat dimakamkan. Canggih bener bukan? 

Inilah alasan mengapa saya ingin ikut menjadi seorang penulis. We create story and make them life. 

Saat mengetahui Raka meninggal tentu saja Raina tidak langsung menerimanya. Ia merasa terpuruk terlebih lagi ketika Pram telah menjadi suaminya. Sedikit kesal dengan tingkah Rain yang kekanakan terhadap Pram yang begitu sabar. Namun saya yang lebih menyukai lelaki alpha male juga sedikit geram dengan tingkah Pram yang terus bersabar dan rela diinjak oleh Raina.

Di awal pernikahan Pram dengan Rain yang terkesan terpaksa sedikit membuat saya bertanya, mungkinkah terdapat orang ketiga? Karena Pram dibuat terkesan misterius dengan (lagi-lagi) masa lalunya. Dan voila ! Muncul tokoh Clara di sini. Yang lagi-lagi membuat saya mengernyit. Clara diceritakan hanya sepintas di awal. Kemudian cerita dibuat fokus kepada kehidupan Pram dan Raina. Seakan Clara hanya angin semilir saja. 
Di pertengahan barulah Clara di tampakkan dengan menemui Pram untuk meminta kejelasannya terhadap hubungan mereka. Ditambah ternyata fakta bahwa Pram dulu memiliki kekasih yang sangat ia cintai dan tak mampu dilupakan sebelum Clara. Alasan mengapa ia meninggalkan Indonesia juga. 

Masa lalu Pram dan hubungannya dengan Raina terkesan tarik ulur. Membuat saya geram namun juga senyum-senyum sendiri saat membaca kemesraan yang timbul diantara mereka. Bibit-bibit cinta yang mulai bersemi di hati keduanya. Tentu saja di sini ada beberapa karakter penyela yang menjadi orang ketiga. Namun kebanyakan berasal dari Pram. 

Buku ini tidak perfect seperti namanya Not A Perfect Wedding it's like Not A Perfect Story. Beberapa kekurangan di sana-sini namun masih dengan minim typo. Tapi cerita ini membuat saya tidak bisa move on dalam beberapa hari. Saya menyukai deskripsi cerita yang diberikan oleh penulis. Tidak terlalu berlebihan dan diimbangi oleh dialog. Sehingga tidak membosankan. Mungkin untuk penulis yang kurang hanyalah riset mengenai hal-hal kecil seperti di atas tadi. Konflik yang terjadipun cukup membuat pembaca seperti saya mengunyah kuku karena geram. Anti klimaks berserta ending cerita sukses besar membuat saya ingin menambah buku ini ke dalam rak buku. (Maklum karena ini title pinjam !)

You like Wedding theme's story? Then maybe you have to read this !

Story : 4/5
Romance : 4/5
Character : 4/5
Conflict : 3/5

Kamis, 21 April 2016

[Review] You Had Me At "HELLO" by Indah Hanaco

Edit Posted by with No comments

You Had Me At "Hello" by Indah Hanaco
Paperback360 pages
Published August 15th 2015 by Elex Media Komputindo
ISBN : 9786020270050
Edition Language : Indonesian

[SINOPSIS]
Inanna mungkin masih terlalu muda untuk membuka pintu yang membawanya pada pernikahan. Namun berbagai kecerobohan membuat gadis itu tidak punya pilihan. Inanna memilih menghabiskan sisa hidupnya bersama Alistair.

Cinta berhadir begitu dia menantang mata sewarna biru es itu. Harapan dilambungkan ke langit, sutau saat nanti inanna bisa bukankah mereka terikat sumpah di depan tuhan?

Tapi apa jadinya saat inanna tahu kalau Alistair cuma menganggapnya wujud kepingan masa lalu? Percayalah, cinta takkan pernah semenyenangkan itu.

[REVIEW]
Rekoor !! Ini mah rekooor banget saya. Saking hausnya membaca. Maklum selama sebulan lebih ga pegang atau nyium buku baru. Terus kepikiran, eh kenapa tidak pinjam buku saja? Akhirnya saya pinjam buku tapi secara elektronik. #Cihuyyy 

Kali ini yang saya baca buku dari karya Kak Indah Hanaco. Salah satu penulis Indonesia yang saya kagumi juga. You Had Me At Hello yang karena kepanjangan lebih baik saya singkat menjadi YHMH (noted : jangan dibaca Yam*h* ya !) Penasaran isi ceritanya karena melihat Covernya yang cantik banget. 

Buku ini diawali dengan Prolog atau pembuka dimana situasi tiba-tiba seorang gadis yang bernama Ina ini mempertanyakan keinginan lelaki ini. Hal itu cukup membuat saya bingung sebenarnya. Hanya saja saya maklum karena namanya juga Prolog. Memasuki lembar berikut saya diperkenalkan dengan tokoh utama sang gadis yang bernama Inanna atau Ina. Nama yang cukup jarang saya dengan meskipun "Ina" sendiri sering terdengar. Ina ini memiliki seorang kembaran. Hanya saja fokus cerita pada Ina ya. Karakter Ina sendiri seorang gadis yang tomboy dan keras kepala. Kalau saya bilang manja dan egois. Hanya ia tipe gadis mandiri yang saya acungi jempol.

Karena sesuatu sebab (masalah besar) Ina dan kembarannya akan dijodohkan oleh sang Ayah. Jelas sajalah Ina menolak mati-matian apalagi mengingat sifatnya yang keras kepala. Namun karena takut ayahnya mengusir Ina akhirnya gadis itu menerima permintaan sang ayah dengan berat hati. Nama pria itu Martin. Mulanya saya berpikir Martin'lah sang hero. Namun ternyata pandangan itu berubah ketika tanpa sengaja Ina menabrak sebuah mobil di jalan (note : iyalah di jalan ! Masa di laooot). Dari sanalah Ina bertemu dengan Alistair. Yang lagi-lagi nama ini jarang saya jumpai.

Karakter Alistair ini menurut saya kurang kuat. Diawal ia terkesan misterius, pendiam dan kaku. Namun ketika pertengahan cerita ia digambarkan selalu tertawa dan begitu cerewet. Ina yang pada awalnya dijodohkan pada Martin pada akhirnya memilih Alistair. Siapa yang tidak mau dengan pemuda yang digambarkan sebagai sosok tampan bermata biru ? Alasan Ina memilih Alistair sendiri adalah karena ia menghindari Martin. Martin digambarkan bukan sosok ideal sebagai suami meski berprofesi sebagai dokter.

Yang membuat saya sebenarnya sedikit bosan dari buku ini adalah terlalu panjangnya narasi dan penjelasan tanpa diselingi dialog. Lebih baik dengan dialog karena hal tersebut entah mengapa membuat pembaca menjadi lebih nyaman. Mungkin diselingi dengan beberapa joke sehingga tidak merasa bosan. Selain itu saya cukup kesal dengan perjalanan cinta Ina. Ina yang terkenal tomboy tapi menjadi sangat penakut ketika ia menikah. Hal tersebut membuat saya sedikit mengerutkan kening. Di sini pula adegan romansa antara Alistair dan Ina sama sekali tidak dipublish dengan detail. Jadi membuat saya sebagai pembaca semakin bingung. Sama sekali tidak dapat feelnya. 

Belum lagi ditambah kecemburuan Alistair yang kurang beralasan menurut saya. Sedikit kurang masuk akal. Lalu ketika Ina menemukan kenyataan dibalik alasan mengapa Alistair menerima perjodohannya dengan Ina, Ina menjadi meledak-ledak. Bahkan ia tidak mau memaafkan Alistair. Cara ia marahpun menurut saya sedikit aneh. Alasannya pun kurang kuat menurut saya. Jika cinta mengapa ia tidak mendengar alasan terlebih dahulu dari sang lelaki? Cinta itu butuh pengorbanan. Lalu Alistair sendiri mengapa tidak berusaha lebih keras untuk menjelaskan? Karakter yang kurang kuat dari kedua tokoh membuat jalan cerita menjadi kurang menarik (Maaf Kak Indah). 

Di YHMH juga saya menemukan beberapa kalimat yang terlalu sering diulang oleh sang tokoh dan hal tersebut membuat saya semakin mengernyitkan dahi. Meski begitu karya romantisme ini layak dibaca untuk para teenager. Karena sama sekali tanpa adegan mesra (konotasi : seksual) bahkan hanya sebatas cium pipi saja. Meski saya heran mengapa cium pipi bisa menyebabkan kehamilan? Oh Oh Oh.

Lalu untuk konflik sendiri sedikit amburadul kalau menurut saya. Dan hanya sebatas angin lalu. Semacam cameo yang datang sepuluh menit. Seperti kehadiran Martin ketika mereka sudah menikah dan itu bisa dihitung dengan jari namun kemudian disebut-sebut dalam pertengkaran Ina dan Alistair. Lalu kembalinya masa lalu Alistair yang menurut saya hanya angin yang berhembus dua kali. Bahkan tidak sempat member penjelasan pada Ina. Meski begitu untuk penggemar tema pernikahan menurut saya mungkin menyukai genre yang seperti ini.

Story : 2/5
Romance : 3/5
Character : 3/5
Conflict : 3/5

Recommended? Maybe?

Selasa, 19 April 2016

[REVIEW] RE;READ : Piano di Kotak Kaca by Agnes Jessica

Edit Posted by with No comments

PIANO DI KOTAK KACA - AGNES JESSICA
Paperback376 pages
Published by PT Gramedia Pustaka Utama

[Sinopsis]
Wajah Sheila berubah murung. “Bapak mau bilang karena saya anak pembunuh, kan? Saya punya sifat kejam dalam diri saya, makanya berkali-kali saya mendapat masalah.”
“Kamu memiliki banyak sifat istimewa. Kamu perhatian pada orang lain, kamu ingin sekali terlibat secara emosional dengan manusia lain. Singkatnya, kamu sensitif dan peduli terhadap orang lain. Tapi orang-orang dengan sifat seperti ini punya kelemahan.”
“Apa kelemahannya?”
“Jika orang lain kurang peduli terhadapnya, ia akan membenci orang itu.”

Sebuah miniatur piano menjadi kenangan terakhir Sheila akan ibunya. Ibunya meninggal karena dibunuh ayahnya sendiri dan sang ayah dipenjara. Tinggal Sheila sebatang kara, tanpa kasih sayang orangtua di usianya yang masih belia.
Uluran tangan dari saudara angkat ayahnya ternyata membawa kepahitan lain. Sheila dijadikan pembantu di tempat tinggalnya yang baru dan berulang kali dianiaya secara mental. Sikap keras gadis itu sering kali dikaitkan dengan latar belakangnya yang berayah pembunuh. Sheila merasa takut akan emosinya yang mudah sekali meledak sehingga melukai orang-orang yang melukai harga dirinya.
Satu-satunya orang yang mengulurkan tangan tulus padanya hanyalah Bram, pria timpang yang memendam banyak kepahitan akibat kondisi fisiknya. Bisakah ikatan yang terjalin di antara mereka mengembalikan jiwa Sheila yang terluka dan merindukan ibunya?



[Review]
Actually this writer is one of my fave author. I has known her since I still in High School. Karya pertama yang saya baca adalah Jejak Kupu-Kupu yang memang sampai saat ini masih meninggalkan jejak di hati saya #cihuyy. 
Piano di Kotak Kaca sebenarnya sudah sangat lama saya baca. Masih ketika saya berseragam abu-abu. Karangan Agnes Jessica ini selalu mengambil sisi kekelaman hidup seseorang. Yang membuat saya ketika membacanya selalu bertanya, masihkah ada orang yang seperti ini di jaman yang modern? Entah.

Buku ini menceritakan mengenai sosok perempuan bernama Sheila yang tumbuh di dalam kekacauan rumah tangga. Ayahnya yang kerap kali bertengkar dengan sang ibu dan tidak jarang ia melayangkan tangan pada ibunya Sheila, bahkan hal tersebut telah menjadi rahasia umum di lingkungan rumahnya. Ketua RT'pun sampai mendatangi rumah Sheila untuk menegur pasangan suami-istri tersebut. Puncaknya adalah ketika Ayah Sheila tertuduh melakukan pembunuhan terhadap istrinya sendiri hingga di tangkap oleh kepolisian. Tinggalah Sheila sendiri di rumahnya. Sampai di sini sejujurnya saya kurang menyukai penjabaran yang dilakukan Agnes Jessica. Seakan ia melakukannya terburu-buru hingga melupakan detail lainnya. Sheila yang diceritakan masih kecil jarang sekali di ceritakan apakah ia bersekolah, bagaimanakah ia disekolah dan sebagainya. Memang ada beberapa paragraf yang menceritakan Sheila bersekolah, hanya saya merasa bahwa di sini sudut pandang dari Sheila sendiri tidak ada. Bagaimanakah perasaannya? Seakan hanya terfokus kepada pertengkaran ayah dan ibunya. Lalu adegan ketika kepolisian datang. Sebenarnya ketika menangkap tersangka, kita tak bisa menangkap pelaku jika tidak ada bukti khusus. Disana tidak dijelaskan bagaimana ayahnya bisa tertuduh dan bukti-bukti pendukungnya. Hal itu membuat saya merasa.. dalam bahasa jawa sebutannya "wagu". Semacam menonton sinetron Indonesia saja.

Singkat cerita, Sheila yang pada awalnya ditinggal oleh ayahnya akhirnya diambil dan dirawat oleh paman angkat atau adik angkat dari ayahnya. Hariyanto. Hariyanto ini digambarkan sebagai sosok yang baik hati dan memperhatikan kebutuhan Sheila. Namun tidak begitu dengan istrinya dan kedua anaknya. Sheila semacam Cinderella begitu. Bedanya Hariyanto tidak meninggal melainkan Sheila diusir atau lebih tepatnya diasramakan di sekolah khusus tempat anak-anak nakal bersekolah. Itu gegara ia tidak sengaja memukul kepala salah satu anak Hariyanto dengan kaca. Penyebabnya? Ada hubungannya dengan Piano Dalam Kotak kaca yang ditinggalkan oleh ibunya sebagai kenangan terakhir. Disini saya masih belum mendapatkan feel yang benar-benar pas. Rasanya flat saja karena lagi-lagi Agnes terlalu terfokus kepada penganiayaan yang diterima oleh Sheila.

Romansa muncul ketika Sheila yang bersekolah di asrama bertemu Bram. Bram adalah mantan aktor yang mengalami kecelakaan sehingga membuat kakinya pincang dan mukanya berparut. Bram seorang yang tertutup dan beralih profesi sebagai novelis misteri. Hanya perbedaan Bram dengan Sheila ini sekitar dua puluh tahunan. Saya sudah tidak terlalu terkejut membaca perbedaan umur mereka yang jauh. Kebanyakan novel Agnes begitu kali yaa. Di sini feel'nya mulai dapat dan terasa hanya entah mengapa kurang greget menurut saya. Bagaimana bisa Bram jatuh cinta pada Sheila meskipun mereka sangat jarang bertukar cerita?

Klimaksnya adalah ketika Sheila dan Bram yang terpisah karena sesuatu hal yang tidak memungkinkan mereka bersama. Hingga lima tahun kemudian Sheila dan Bram bertemu kembali dengan kondisi yang tak sama lagi. Sampai di sini saya menyukai ceritanya yang mengalir begitu saja. Meski banyak kekurangan detil di sana sini, saya tetap menikmatinya. Saya menyukai karakter Sheila yang slalu berterus terang dan gigih. Ia tidak menyerah kepada hidup. Sebuah nilai moral yang diajarkan dalam cerita ini. Mungkin yang kurang saya suka adalah sifat pedendam Sheila dan gelap matanya barang kali. Maklum, saya sendiri adalah tipe orang yang paling sabar dan selalu berpikiran logis, kecuali kalau bertengkar dengan pacar #eh. 

 Untuk tokoh Bram sendiri saya menyukainya. Ia karakter yang misterius namun lembut di dalam. Yang mungkin saya kurang suka adalah sifat pengecut Bram terhadap Sheila. Yah, no body's perfect bukan? Dan tidak ada novel yang perfect. Pasti ada kekurangannya. But i think, if you like the story about life and romance you should read this book. Saya merekomendasikan buku ini. Sedikit berat dengan alur cerita yang berbelit namun sangat pantas untuk dikoleksi. Selain itu di akhir cerita banyak kejutan yang di buat Agnes Jessica untuk para pembaca.

Story : 3/5
Romance : 3/5
Character : 4/5
Conflict : 4/5

Recommended? Yes !

Selasa, 05 April 2016

[Chuppachups] E-book or Paperback ??

Edit Posted by with No comments
Holla dolla golla. Ini tulisan cuap-cuap saya yang pertama. Entah mengapa rasanya sedih lihat blog saya yang hanya berisi review-review buku. Sebenarnya saya memang tipe yang paling malas buka leppy, Saya lebih suka menulis menggunakan tangan. Bukan karena saya gaptek lho yaa ! Hanya saja leppy saya memang sudah lama eror dan harus melulu di charger untuk dapat digunakan. Nah, males banget kan?
Chuppachups pertama ini saya mengangkat tema E-book or PaperBack? Tau'kan e-book itu apa? (noted : baca ibuk) E-book itu lhoo yang melahirkan kita ke dunia. #eh #krikkrik Bukan ding, melainkan e-book itu adalah buku elektronik yang bisa dimasukkan ke usbmu bahkan sekarang bisa dibuka melalui android dengan aplikasi moon reader or app reader lainnya. 



Mengapa saya memilih tema ini? Karena sering kali saya membaca perang para pecinta buku yang mengharamkan e-book. Jaman sekarang sih e-book bisa kamu dapatkan dimana aja, alias gratis. Bahkan ada beberapa olshop yang dibuka untuk pembelian e-book novel luar. Yah, saya tahu bahwa ittu merugikan para penulisnya. Karena bagaimanapun mereka menjadi penulis untuk bisa mendapatkan royalti. E-book itu bisa illegal dan bisa pula legal. Tahu kindle kan? yup, itu adalah salah satu e-book legal yang diperjual belikan oleh amazon. Tapi yang saya tahu itu kebanyakan novel luar. Entahlah kalau novel Indo.

Saya bukan tipe orang yang sok suci. Yang menentang adanya e-book karena blablabla. Justru saya mensyukuri dengan adanya e-book ini sedikit banyak permasalahan saya terselesaikan. Eits, bukan berarti saya tidak menyukai Paperback. Justru sebaliknya ! Akan lebih baik jika saya memiliki paperback. E-book itu adalah penolong dan penyelamat saya ketika saya tidak memiliki doku. alias lagi kering-keringnya nih kantong.

Yap, saya bukan anak manja yang apa-apa minta emaknya. Saya lebih menyukai ketika saya membeli buku, maka itu adalah uang hasil keringat saya sendiri. Koleksi saya yang sudah mencapai ratusan itupun adalah hasil keringat saya semenjak duduk di awal bangku kuliah. Bukan dari uang jajan yaaa. Uang jajan mah hanya 10% saja untuk menambah. 



Saya mencintai buku semenjak saya kecil. Dulu paling suka baca komik. Masih inget Nakayoshi? Shounen Star? Itu adalah buku pertama yang saya baca. Komik juga buku'kan? Tapi dulu ga pernah bisa yang namanya koleksi. Dibesarkan di keluarga yang otoriter membuat "komik" menjadi hal yang sangat tabu. Nabung seratus rupiah perhari buat beli komik yang dulu harganya masih dua ribu lima ratus. tapi Nakayoshi kalau gak salah lima ribu atau tujuh ribu lima ratus? Entah, sudah lupa. Dan itu saya beli bukan di toko buku. Bayangkan ! untuk mengkoleksi paperback saja sedemikian sulitnya untuk bocah sd macam saya. Terlebih ketika ketahuan tidak jarang buku itu dirobek atau dibakar oleh orang tua. 

Namun akhirnya koleksi saya itu menumpuk hanya saja tidak lengkap. begitupula dengan novel yang dulu masih murah-murahnya. Karena dulu saya belum mencintai buku sebesar sekarang, jadi saya sama sekali tidak memperhatikan kesehatan buku. Saya meletakkannya begitu saja dan tidak jarang novel saya menjadi tak berbentuk. Novel pertama yang dibeli oleh emak (baca : karena tugas esai makanya dibelikan) yaitu Fairish by Esti Kinasih saja sudah tak berbentuk. 
Ketika duduk di bangku kuliah saya berpikir, saya ingin membeli buku. Paperback. Bagaimana caranya? Waktu itu saya tidak mengenal yang namanya onlineshop. Hanya seputar dunia maya. Lalu entah mengapa saya berinisiatif mengumpulkan novel yang dulu saya punya dan tak terbaca dan menjualnya. Pada awalnya saya sempat mengalami jatuh bangun. Customer pertama saya protes karena ternyata buku itu palsu atau bajakan (waktu itu saya belum mengenal bagaiman buku bajakan dan tidak) sedikit kecewa dan sedih karena ternyata sebagian besar buku yang saya miliki bajakan !

Itu sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Dari sana saya mendapatkan uang untuk membeli koleksi novel dan komik sekarang ini. Namun saat ini lagi mandeg karena banyaknya onlineshop yang memperjual belikan paperback yang baru dan dengan harga terjangkau.



Saya penikmat paperback dan mencintai setiap lembar halamannya, Terlebih aroma buku yang sudah terpatri dibenak. Hanya ketika saya tidak memiliki dana untuk membeli Paperback itu sendiri saya yang notabene tidak bisa bertahan tanpa satu buku sebulan akhirnya memilih e-book. E-book menurut saya sangat membantu meredakan stress. Ketika cerita dalam e-book tersebut membekas dihati #ciee maka saya akan bertekad membeli paperbacknya. Sampai saat ini paperback yang belum mampu saya koleksi adalah paperback dari luar. Yah, english version selalu jauh lebih mahal. Belakangan ini Paperback lokal di Indonesia juga melonjak naik hingga saya ingin menangis. Beberapa bulan terakhirpun saya belum sanggup membeli sebuah novel. Jadi tidak ada salahnya bukan memilih e-book sebagai alternatif?

Lalu, bagaimana dengan kamu? E-book or Paperback?

Selasa, 08 Maret 2016

[REVIEW] Pengantin Pengganti by Astrid Zeng

Edit Posted by with No comments
PENGANTIN PENGGANTI by Astrid Zeng
616170005
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Editor : Irna Permanasari
Desain Sampul : Marcel A.W
Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2016
ISBN : 978-602-03-2583-5
264 halaman; 20cm

Ini buku pertama yang saya baca memasuki bulan maret ini.Hip Hip Hoyeee. Seneng bingits kenapa? Karena buku ini saya bisa memilikinya tanpa harus keluar duit >_< Maacih buat My biggest sister :* Dan kalau saya bilang saya gak nyesel-nyesel amet beli ini buku.
Ngeliat resensi di belakang novel sepertinya menarik membuat saya tertarik membacanya. Apalagi karya Astrid Zeng memang cukup terkenal. Saya sudah baca beberapa novel Astrid ini.

Cerita Pengantin Pengganti ini klise banget. Sesuai dengan judulnya. Beatrice atau Beth yang memang tumbuh dari keluarga pengusaha kaya raya terkenal namun sangat kolot itu ingin melepaskan diri dari sikap overprotective kedua orang tuanya. Dan untuk itu Beth terpaksa menerima pinangan Nico Ojong, seorang dokter dari keluarga seprofesi dan apalagi kalau tidak terkenal serta berpengaruh? 
Dalam pinangan Nico ini ada tapi yang sangat besar, jadi tulisannya TAPI dengan syarat pernikahan mereka hanyalah untuk sementara alias pernikahan kontrak. usulan ini sendiri berasal dari Nico yang memang sedang mencari pengantin pengganti atas kepergian tunangannya, Benita (entah mengapa semua tokoh disini berawa dengan nama B, sebelas dua belas dengan nama saya :v) Nico yakin banget bahwa Benita ini akan kembali sehingga ia menawarkan perjanjian pranikah kepada Beth.
Beth awalnya menolak. Gila aja kan ya, nikah setahun doang terus cerai kan statusnya udah beda. Hanya karena ingin lepas dari kungkungan orangtuanya akhirnya Beth terpaksa menandatangani perjanjian pranikah itu. Dan dari situlah cerita bermula.

Beth tidak mempersiapkan bahwa dokter sekaku Nico bisa meluluhkan hatinya dengan cepat. Membaca buku ini membuat saya seperti naik roller coaster yang bergerak dengan cepat dan tidak ada waktu untuk menarik nafas. Saya berpikir bahwa mereka akan cukup lama tarik ulur, namun Astrid Zeng membuatnya berbeda dengan tarikan yang begitu cepat. 
Cinta mereka tumbuh ketika setelah pernikahan dan harus honeymoon mendadak. Disana tanpa sengaja terjadi hal yang berada di luar perjanjian. Apalagi kalau bukan urusan ranjang? Tapi yang saya suka adalah bahwa Astrid Zeng menyajikannya dengan rapih dan tidak terlalu vulgar sehingga saya dapat membaca setiap detilnya tanpa harus merasa kepanasan.

Dari situ Beth dan Nico tarik ulur akan perasaan mereka meski mereka menunjukkan perasaan cinta masing-masing melalui tindakan. 
Kekurangan dari buku ini adalah meskipun penulisan menggunakan orang ketiga, namun fokus adalah terhadap Beth. Saya yang seorang detilwoman, perfeksionis sedikit gusar karena ada beberapa yang mengganjal. Misalnya perasaan Beth yang dijabarkan kurang rinci. Dan yang membuat paling greget adalah tidak adanya sudut pandang dari Nico sehingga pembaca seperti saya hanya bisa membayangkan bagaimana perasaan Nico yang sebenarnya karena di buku ini karakter Nico memang tertutup. Memang di akhir bab akan dijelaskan oleh Nico sendiri namun lagi-lagi rasa kurang puas itu sungguh mengganggu saya karena penjelasan Nico sungguh kurang dalam menggambarkan perasaannya yang paling dalam. Rsaa cinta Nico yang besar terhadap Beth pun tidak terlalu dijelaskan secar rinci. Ini yang cukup membuat saya gusar. Dan sedikit kecewa karena tidak ada epilog antara Beth dan Nico (sedyiih) But overall i love this book and i will not sale this one.
Memang kekurangan dalam buku Astrid Zeng adalah detilnya dan hanya selalu fokus terhadap satu orang. But all wwriter have their unique color, right?

So, if you ask me buy it or not
YESSS !!! You have to BUY this BOOK :*