Selasa, 23 Desember 2014

[REVIEW] Losing Hope by Colleen Hoover (Hoppeles #2)

Edit Posted by with No comments

LOSING HOPE by Collen Hoover
Published by Atria Books
in English version
Published in Indonesia ? Not Yet.

Synopsis :
In Hopeless, Sky left no secret unearthed, no feeling unshared, and no memory forgotten, but Holder’s past remained a mystery.

Still haunted by the little girl he let walk away, Holder has spent his entire life searching for her in an attempt to finally rid himself of the crushing guilt he has felt for years. But he could not have anticipated that the moment they reconnect, even greater remorse would overwhelm him…

Sometimes in life, if we wish to move forward, we must first dig deep into our past and make amends. In Losing Hope, bestselling author Colleen Hoover reveals what was going on inside Holder’s head during all those hopeless moments—and whether he can gain the peace he desperately needs.

Review :
Dean Holder ? Yeah ! I Love Him !! ten hundred times love him !! Like i said in Hopeless, i fuck'in love with Dean Holder, and now more and more love there's. 
Mungkin karena saya masih seorang wanita yang normal, saya selalu menyukai membaca buku dari sudut pandang para tokoh utama pria'nya. Atau karena memang sangat jarang buku yang tokoh utamanya seorang pria?
Colleen Hoover sure knows how to write it ! Dia membuat saya terbawa dalam ceritanya meskipun saya masih newbie dalam bahasa inggris (apalagi yang conversation yang hancurnya bikin telinga menjadi rusak) tapi saya bisa memahami setiap detail ceritanya.
Rasanya menyenangkan mengetahui perasaan Holder yang sebenarnya tidak jauh dari ekspektasi saya. Frustasi yang dirasakan Holder ketika kehilangan Lesslie, Rasa bersalah yang selalu ia bawa ketika kehilangan Hope dan perasaan jatuh cintanya yang ia rasakan pada Sky sampai membuatnya frustasi dan memperlihatkan emosinya yang naik turun. 
Semua itu berhasil membuat saya benar-benar jatuh cinta pada Holder. Terlebih ketika ia selalu mendampingi Sky. Yaampun, mau doong saya jadi Sky *kedipunyu*
Pokoknya saya ga nyesal deh baca buku ini dikala stock STO menipis.
Kabarnya seri ini akan diterbitkan bulan Januari mendatang dan membuat saya langsung patah hati. Seorang Jobseeker seperti saya ini yang berarti adalah setengah pengangguran, harus beli dari mana -_- 
Itu berarti saya harus berdoa lebih kencang siapa tahu ada duit jatuh dari langit. Wakakaak
for this book i'll give my best star 

Follow my blog with Bloglovin

Kamis, 11 Desember 2014

[REVIEW] HOPELESS by COLLEEN HOOVER (Hopeless series #1)

Edit Posted by with 4 comments
Book Title : Hopeless
Writer / Author : Colleen Hoover
English Version

Sinopsis :
Sometimes discovering the truth can leave you more hopeless than believing the lies…

That’s what seventeen-year-old Sky realizes after she meets Dean Holder. A guy with a reputation that rivals her own and an uncanny ability to invoke feelings in her she’s never had before. He terrifies her and captivates her all in the span of just one encounter, and something about the way he makes her feel sparks buried memories from a past that she wishes could just stay buried.

Sky struggles to keep him at a distance knowing he’s nothing but trouble, but Holder insists on learning everything about her. After finally caving to his unwavering pursuit, Sky soon finds that Holder isn’t at all who he’s been claiming to be. When the secrets he’s been keeping are finally revealed, every single facet of Sky’s life will change forever.

Review :

Pertama membaca judulnya saja saya tidak tertarik. Hopeless. Yeah, kebiasaan buruk saya adalah men-judge segala sesuatunya dari luar. Yang membuat saya tertarik adalah rate tinggi di GR yang membuat saya penasaran. Terlebih Colleen Hoover adalah penulis dari Slammed. Meski saya belum membaca Slammed, tapi buku itu termaksud booming di Indonesia.

Back to topic. Membaca Hopeless yang notabene ber-genre Young Adult (Lagi suka sama genre seperti ini) mengingatkan saya pada Beautiful dan Walking Disaster’nya Jamie Mcgurie (Semoga saya tidak salah mengeja nama)

Di sini, untuk tokoh Dean Holder dibuat dark. Bukan bad boy seperti kebanyakan tokoh pemuda remaja lainnya yang terdapat dalam genre ini. Bisa dibilang di sini Dean pemuda baik-baik yang terlalu menyayangi saudara perempuan kembarnya kemudian terlibat masalah yang membuatnya dicap sebagai bajingan.

Hopeless ini sebenarnya cerita dari sudut pandang Sky. Jadi ketika pertama saya membaca, saya sedikit bingung di awal-awal. Maklum, karena ini masih belum terbit bahasa indonesianya, saya jadinya mendownload e-book versi englishnya. Dan bahasa inggris saya juga pas-pas’an. Wkakakak.
Sempat kesel sama karakter Sky ini. Benar-benar kebiasaan saya yang selalu iri pada setiap tokoh utama wanita. Jadi dibuku mana sih saya ga pernah ga kesel sama karakter tokoh wanitanya? Selalu malah. Saya lupa nama panjang Sky ini siapa. Karena namanya kepanjangan (Kaya nama saya ga panjang aja) Kekesalan saya itu karena Colleen menggambarkan tokoh Sky yang seperti kehilangan jati dirinya yang sebenarnya ketika dia bertemu dengan Dean Holder.

Di sini Sky merasa ia memiliki ketertarikan khusus dengan Dean, namun sifat Dean yang naik turun membuatnya heran dan menyangkal perasaannya. Saya juga maklum sih. Karena Sky digambarkan sebagai sosok remaja perempuan yang tidak mudah tertarik dengan pemuda remaja. Bahkan ia masih virgin. Tapi yang saya sukai adalah keterusterangan Sky pada Dean. Ketika ia merasa ia ingin merasakan ciuman Dean, ia mengatakannya dengan terus terang hingga membuat Dean sendiri terkejut.

Untuk karakter Dean sendiri saya menyukainya. Alasannya karena ia tipe pemuda yang tulus dan tidak memanfaatkan Sky. Bahkan Dean bisa menahan hasratnya pada Sky meski sebenarnya *yang saya yakini* ia sendiri memiliki hasrat yang meledak-ledak terhadap Sky. Sifat Dean yang naik turun membuat saya penasaran karena ia tipe pemuda yang tidak akan mengatakan pemikirannya.
Namun pada akhirnya saya mengerti mengapa Dean bersikap seperti itu. Rahasia yang tadinya berusaha ditutupi oleh Dean mulai terkuak ditengah-tengah.

Yang saya suka dari cerita ini adalah klimaks masalahnya. Sekalipun Sky berusaha menolak Dean karena ia tidak dapat menerima kenyataan, namun Dean tidak pernah meninggalkan Sky sedetikpun. Yeah, siapa coba yang tidak iri dengan romance scene seperti ini?

Masalah yang diangkat dalam buku ini memang menyangkut Dean tapi hanya sebagian kecil menurut saya tapi tentu berpengaruh besar untuk kehidupan kedua tokoh.

Bingung’kan? Saya juga bingung pada awalnya. Karena itu, saya rekomendasikan buku ini untuk dibaca, karena ceritanya ringan dan mengalir begitu saja.

Nanti saya akan mereview buku ke-2nya yang berjudul Losing Hope dari sudut pandang Dean Holder. Oh, yang saya kagumi adalah pemberian judul buku ini. Saya pikir Hopeless yang berarti kehilangan harapan memang temanya, namun sebenarnya itu gabungan dari dua nama *tokoh penting* yaitu Hope dan Lesslie. Sedikit terpeleset karena menjudge buku ini dari judulnya. Tapi yang paling saya suka adalah pre-quel dari novel ini yang menceritakan sahabat Sky yang bernama Six, dan sahabat Dean sendiri yang saya lupa namanya *kebiasaan*.

Then, for this couple i give my star J

Rabu, 10 Desember 2014

[REVIEW] KNIGHT IN SHINING SUIT by JERILEE KAYE

Edit Posted by with No comments

Sinopsis :
Sometimes, getting over pain and betrayal means Getting Up, Getting Even and Getting a Better Man.
Astrid has planned out her perfect wedding. That is before she found out that her fiancé, Bryan, is cheating on her with her cousing-slash-best-friend-slash-maid-of-honor, Geena. And worse, Bryan got Geena pregnant.
Just when Astrid thought it couldn’t get any worse, she received a wedding invitation telling her that her wedding will happen exactly the way she planned it. Except that she is no longer going to be the bride!

So when her parents urged her to attend the wedding “as family”, she planned the perfect revenge. 
She will put on a show for everyone to see. She’ll show them that she moved on with a better man—handsome, smart, rich and crazy about her.
She’s even willing to pay a guy to be her “Knight in Shining Armani”.
Then she met bartender, Ryder. Totally smoking hot and quite a charmer. Astrid thought he was perfect for the job.
He pulled off the role quite well. Soon, her family thinks that Astrid was really with a smoking hot guy who wears Armani suits on a daily basis, drives a luxurious McLaren, and was totally in love with her.
Astrid invented the perfect guy every girl would kill to date, and every ex-boyfriend would hate to be compared with.
Or did she really just invent him?
What if she really did kiss a frog, or tamed a beast?
And that her quest for revenge was just the beginning of her happily ever after?

Review :

Fall In Love With This Book for The First Time I Read !!!

Astrid Jacobson sure really lucky have a someone like Ryder. Ok, G just calm your self. Pertama saya membaca ini sebenarnya karena banyak rekomendasi dari para teman-teman pecinta buku. Saking penasarannya saya akhirnya mencari reviewnya di Goodreads, dan melihat banyak respon positif tentunya membuat saya terkejut. Biasanya buku yang hanya sekedar bagus maksimal akan diberikan bintang 4 tapi ini sampai 5 bintang !!

Saking penasarannya akhirnya saya browsing mencari e-book atau apalah tentang buku ini. Tapi sama sekali tidak ketemu *guling-guling*. Endingnya saya menyerah untuk mencarinya.

Suatu ketika, seorang teman smp saya yang anak sastra inggris tiba-tiba saja memposting sebuah buku yang sangat familiar dan itu adalah buku ini, buku yang membuat saya sangat penasarang. Knight In Shining Suit by Jerilee Kaye.

And really really really really. Saya sungguh sungguh sangat tidak menyesal membaca buku ini !!! Seperti yang direview kebanyakan orang. Buku ini sungguh buku yang sangat perfect. Mengapa begitu?

Well, First, Jarilee Kaye know how the perfect man’s. And she created Ryder Van Woodsoon. *kalau saya tidak salah tulis nama*

Kenapa saya katakan perfect?

It’s Because.

Kaya.

Tampan.

Seksi.

Dan yang terutama, He love Astrid so much.



The second reason is plot. Pertama kali saya membaca saja sudah disuguhkan sebuah masalah yang dihadapi oleh Astrid. Bisa dibilang novel ini complicated. Tapi saya tidak bosan membacanya sedetikpun. Bahkan ketika buku ini berada di tangan saya pertama kali, saya begadang untuk membacanya. Fufufufu.

Ryder Van Woodsoon. Seorang pria idaman yang akan membuat pembaca bakal iri dengan Astrid. Coba saja lihat kalimat-kalimat yang saya kutip di bawah ini.


Sejak awal Ryder sudah jatuh hati pada Astrid, namun yang membuat saya salut adalah ia menyembunyikannya dengan begitu baik.


Sedikit kesal dengan karakter Astrid di sini. Dia sedikit terlalu keras kepala untuk menerima bahwa ia jatuh cinta pada Ryder dan membuat Ryder sengsara dengan sikap maju mundurnya. Dan hal itu membuat saya ingin berteriak. RYDER UNTUK SAYA SAJA, PLEASE ! *dibalang sandal*


Hiks. Dunia sungguh tak adil. Saya bahkan melting ketika Ryder menyatakan perasaannya pada Astrid.


Genre Young Adult ini menyuguhkan Romance yang menyakitkan untuk para jomblo apalagi untuk yang sudah memiliki pasangan. Saya bahkan berharap pasangan saya suatu saat nanti akan melamar saya seperti yang dilakukan oleh Ryder. Wakakakak.



Kekurangannya sebenarnya hanya satu, yaitu, kenapa kenapa kenapa namanya harus Astrid coba? Itu mengingatkan saya pada sahabat saya yang sangat absurd dan tidak bisa membayangkannya sebagai tokoh utama. Kekeke

For Astrid Jacobson and Ryder Van Woodsoon saya beri bintang :


Senin, 08 Desember 2014

[REVIEW] A GIRL WHO LOVES A GHOST by ALEXIA CHEN

Edit Posted by with No comments

Sinopsis :
“Kenyataan bahwa aku bukan lagi menjadi bagian dari dunia ini nyaris menghancurkanku. Jiwaku perlahan rusak oleh dendam dan amarah, hingga gadis itu muncul dan menemukanku.”
“Apa yang akan kau lakukan jika kau ternyata melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata? Seperti misalnya, sesosok hantu berparas tampan? Bagaimana reaksimu seandainya kau terlambat menyadari bahwa kau telah jatuh terlalu dalam untuk bisa menemukan jalan kembali? Manakah yang lebih bijaksana, mengarungi neraka demi sebuah akhir bahagia ataukah menyerah dengan melepaskan? Apa yang akan kau lakukan jika kau jadi aku?”
Review :
Dear Kak Alexia Chen,
I hate a sad ending, reaally. But you make a such beautiful story. I love the way you describe they. Aleeta Jones and Nakano Yuto, they’re really a perfect match. At least, i don’t have any regret for read it. It’s just ... i didn’t know how to tell a word. I just love it. Love the story.
Regards,
Dunia Dalam Imajinasi Gea
Ayee, entah berapa lama saya belum mereview dikarenakan kesibukan yang sebenarnya tidak terlalu sibuk namun jaringan inet yang minta dibanting dan dibuang ke laut membuat mood saya untuk mereview sering kali turun. Kemudian tiba-tiba saja saya mendapat tugas untuk membuat review ini. Sebenarnya buku ini saya dapat dari giveaway oleh BBI minggu lalu.
Pada awalnya saya tertarik dengan judulnya,  dengan iseng saya menulis nama saya di kolom komentar. Dan kemudian saya dimention bahwa saya mendapatkan buku ini. Touché. Benar-benar damn luck. Right? Saya bahkan hampir lupa bahwa saya mengikuti giveaway ini.
Sejujurnya saya membenci sebuah cerita dengan ending yang sedih. Saya sudah hidup dengan berbagai drama disekeliling saya yang terlalu didramatisasi.  Itu adalah salah satu alasan saya  membenci sad ending. Untuk membaca GWLG by kak Alexia Chen saja sebenarnya saya memaksakan diri. Tapi itu pada awalnya.
Kak Alexia benar-benar tahu bagaimana cara mendeskripsikan ceritanya. Setiap kata yang saya baca membuat saya tertarik ke dalam dunia yang Kak Alexia buat. Yup, alurnya mengalir begitu ringan, mudah dan menyenangkan. Bisa dibilang genre novel ini Young Adult ya. Bahkan saat pertama kali membaca saya tidak tahu bahwa penulisnya adalah orang Indonesia. Namun begitu membaca nama penulis dan tentang penulis di halaman belakang saya tentu saja terkejut. Ternyata masih ada penulis Indonesia yang sangat pintar bermain kata seperti ini.
Saya tipe orang yang sulit untuk menyukai novel indonesia. But Sist Alexia, you sure caught my heart. Dari awal membaca GWLG saya menyukai karakter kuat dari tokoh Aleeta Jones. Dan sangat menyukai ke-cool-an Nakano Yuto. My Dream Man. Cool outside but harm inside. Saya sungguh terhibur akan sifat kekanakan dan keberanian dari Aleeta, kemudian lama-lama saya terbawa jengkel oleh sifat Aleeta yang terlalu meremehkan nyawa. Dan ketika saya membaca sudut pandang Yuto yang menceritakan betapa ia mencintai Aleeta hingga tidak dapat meninggalkannya, membuat saya menangis. Ya, menangis ! Saya sulit untuk menangis ketika membaca novel indonesia. Sungguh GWLG sukses membuat perasaan saya campur aduk. Dari awal saya tertawa dan menangis diakhir. I hate sad ending, but i admit it, it’s really beautiful story. Life’s about hello and goodbye. Itulah mengapa saya membenci sad ending karena mengingatkan saya pada kenyataan bahwa suatu saat nanti saya harus mengucapkan selamat tinggal pada orang yang saya cintai.
Request untuk kak Alexia, please make an other beautiful story with happy ending and i will buy it. You’re became one of my fave author.

And for this beautiful story, i give this star ..