Kamis, 09 Januari 2014

[My Nine Review] Whitney, My Love by Judith Mcnaught (Westmoreland Series #2)

Edit Posted by with No comments


Fresh from her triumphs in Paris society, Whitney Stone returns to England determined to win the heart of her childhood love. However, in order to save himself from ruin, her father has come to an arrangement with the arrogant Duke of Claymore, and Whitney is the price.

Alloha guys~ Dan meskipun sedikit terlambat, Happy New Year 2014 J Huah, sudah lama gue kagak ngereview novel. Dan sorry untuk hal itu. Karena tahun terakhir kuliah jadi sibuk banget J Disela-sela waktu gue, gue selalu sempatin buat yang namanya baca novel. Dan novel yang berkesan banget itu ya novel yang mau gue review ini. Whitney, My Lovenya Judith Mcnaught (yang mana foto ini gue ambil di google, gara-gara kamera hp aye lagi rusak -_-). Sumpritt, susah banget namanya -_- Sebenarnya ngeliat novel ini bikin gue males bacanya. Tebel banget broo ! Dan bikin gue butuh waktu 2 hari untuk melahapnya. Padahal biasanya rekor gue baca novel selama 4 jam doang -_-
Whitney, My Love ini satu-satunya novel yang ngebuat gue merasakan perasaan yang aneh. Seperti es campur. Ada rasa jengkel, Marah, Sedih, Kecewa, dan Senang ! J Tanya kenapa?
Alasannya adalah :
1.       Tokoh utama wanita yang namanya memang Whitney terlalu terbutakan oleh cinta monyet butanya sama tokoh yang namanya Paul, sampai rela melakukan apa saja. Upps~ disini Paul bukan tokoh utama yaa. Paul ini orang yang udah lama (sejak usia 15th) yang Whitney suka.
2.       Si Whitney yang dengan keras kepala menolak bahwa dia terpesona sama tokoh utama pria yang bernama Claymore/Clayton (Jujur, gue lebih suka nama Clayton daripada Claymore, karena ngingetin gue sama merk tanah liat)
3.       Tokoh utama Clayton yang sifatnya menyebalkan dan selalu mengambil keputusan sendiri. Bikin gue muak kalau jadi si Whitney. Masalahnya gini lho, si Whitney berulang kali disakiti sama Clayton, bahkan setelah menikah. Meskipun Whitney sekali menyakiti si Clayton. But still, I mad with that Clay Man !
4.       And I very pleased when in the end story’s happy ending
Masih banyak sih alasan lainnya. Tapi yang paling bikin perasaan gue campur aduk ya karena 4 alasan itu. Greget banget gue bacanya. Selama gue baca ini, gue ambil beberapa kelebih dan kekurangan ni buku. Untuk kelebihannya, gue suka banget cara Judith memainkan perasaan para pembaca, meski sedikit berbelit-belit namun sukses membuat pembaca nangis, marah, kesel, jengkel membaca kelakuan para tokoh utama. Untuk kekurangan, yang paling gue kurang suka adalah tokoh-tokoh yang dari awal seharusnya penting malah jadi tidak penting di akhir bikin gue bertanya-tanya apa yang terjadi dengan tokoh ini kenapa dari awal si Judith berkesan memberikan tokoh tersebut penting bagi Whitney, but in the end nothing. Agak kesel sih sebenernya gara-gara hal tersebut. Tapi overall gue suka banget sama ini buku. Dan gue kasih 5 bintang buat nih buku J