Tampilkan postingan dengan label Review Novel Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Review Novel Indonesia. Tampilkan semua postingan

Minggu, 21 Agustus 2016

[REVIEW] MAYA BANKS - SHADES OF GRAY (KGI Series #6)

Edit Posted by with No comments
SHADES OF GRAY
Penulis : Maya Banks
Language : English
Characters :
* Penelope Jane "P.J" Rutherford
* David "Cole" Coletrane

[SINOPSIS]
The Kelly Group International (KGI): A super-elite, top secret, family-run business. Qualifications: High intelligence, rock-hard body, military background. Mission: Hostage/kidnap victim recovery. Intelligence gathering. Handling jobs the U.S. government can't... 
P.J. and Cole were sharpshooting rivals on the same KGI team and enjoyed a spirited, uncomplicated camaraderie. Until the night they gave in to their desires and suddenly took their relationship one step further. In the aftermath of their one-night stand, they're called out on a mission that goes terribly wrong, and P.J. walks away from KGI, resolved not to drag her teammates into the murky shadows she's poised to delve into. 
Six months later, Cole hasn't given up his search for P.J., and he's determined to bring her back home where she belongs. Bent on vengeance, P.J. has plunged into a serpentine game of payback that will make her question everything she's ever believed in. But Cole-and the rest of their team-refuse to let her go it alone. Even if it means sacrificing their loyalty to KGI, and their lives...

[REVIEW]
Penelope Jane Rutherford dan David Coletraine adalah rival dalam hal snipper namun tergabung dalam group team yang dikepalai oleh Steele.

Penelope Jane, atau yang lebih dikenal sebagai P.J, adalah seseorang yang tertutup. Memiliki latar belakang sebagai S.W.A.T membuat P.J menjadi salah satu heroine yang layak dikagumi. Ia dan David Coletraine, atau biasa dipanggil Cole, adalah rival dalam team. Namun bagi P.J, Cole adalah duri dalam daging dalam artian yang manis. Ia sangat menyukai perdebatannya dengan Cole. Cole dengan latar belakang Military, memiliki sikap santai serta terbuka. Ia tidak akan segan memberi tahu apa yang berada dalam pikirannya. Salah satu sifat yang P.J kagumi dari Cole.

Rasa ketertarikan itu sudah ada bahkan ketika mereka bertugas dalam misi yang diberikan oleh KGI. Bagi Cole, P.J adalah wanita menarik. Karena itu ketika dalam masa istirahat, ia nekat terbang ke tempat dimana P.J tinggal. Tujuannya hanya satu, mendapatkan hati P.J.
Dengan masa lalu pahit yang pernah ia alami ketika berada dalam satuan S.W.A.T, P.J memilih untuk tidak mempercayakan hatinya pada siapapun. Baginya KGI adalah keluarga, tapi ia tetap berusaha menjaga hatinya jauh dari mereka agar ia tidak akan terluka nantinya. Kemudian ketika ia sedang istirahat dalam misi, dan memilih berada dalam bar yang biasa ia kunjungi untuk menghilangkan kepenatan serta rasa lelah, Cole datang bagaikan seorang hero. Cole membantunya keluar dalam situasi tidak menyenangkan ketika ia tanpa sengaja bertemu dengan mantan rekan S.W.A.Tnya. Dan malam itu, P.J melepaskan garis batas yang ia buat untuk Cole. Membuat hubungan mereka jauh dari kata rekan kerja biasa.

Kemudian suatu insiden terjadi. Misi yang mereka laksanakan untuk menjebak salah satu oknum kriminal yang terkenal akan eksploitasi wanita serta anak-anak gagal. P.J kehilangan rasa kepercayaan dirinya akibat dirinya yang rela menjadi umpan, dan malah terjatuh kedalam titik terendah dari hidupnya. P.J kehilangan harga dirinya. Pada akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari team untuk membalas dendam dan mengembalukan kepercayaan dirinya. Keputusannya itu ditolak oleh Steele, namun tekad kuat P.J akhirnya mengalahkan penolakan Steele. Hanya saja Steele tidak mengeluarkaan P.J, ia mengistirahatkan P.J dari team. Keputusan itu ditentang oleh seluruh anggota team yang tidak menerima ketidakhadiran P.J, terutama Cole. Cole satu-satunya anggota yang menolak dengan keras dan yang paling marah atas keputusan Steele. Pada akhirnya, Cole mengikuti jejak P.J, ia memutuskan mencari P.J meski itu berarti harus ke ujung dunia. Baginya, team tanpaa P.J seperti makananan tanpa rasa. Lalu, berhasilkah Cole menemui P.J dan mengajaknya kembali? Berhasilkah P.J membalaskan dendamnya?

Shades of Gray adalah seri yang paling saya suka dari KGI, meski mungkin nanti ada seri KGI selanjutnya yang lebih baik. Tapi ini adalah seri yang paling detail yang saya baca. Saya menyukai kuatnya karakter P.J yang digambarkan oleh Maya Banks dari awal hingga akhir. Sejak awal, P.J adalah heroine dalam cerita. Ia seorang snipper handal dan bawahan Steele yang patut dibanggakan. Sifatnya yang tidak mudah goyah akan sesuatu dan mampu disandingkan oleh karakter hero di seri-seri KGI lainnya. Meski begitu ia memiliki feminimitas yang juga dimiliki oleh karakter wanita lainnya. Rasa takut dan harga dirinya sebagai wanita. Tapi, berbeda dari wanita lain yang dalam cerita biasanya akan langsung menjadi sosok traumatis dan lebay. P.J justru memilih untuk bangkit dan merebut kembali apa yang telah menjadi haknya.

Sedangkan sosok Coletraine sendiri adalah karakter pendukung yang selalu mendukung P.J. Bukan seorang pria yang memaksakan kehendaknya. Cole menjadi seorang Alphamale melalui caranya sendiri. Ia mengijinkan P.J untuk memilih jalannya dan Cole selalu menghormatinya. Rasa cinta Cole pada P.J sangat besar hingga ia bersedia menunggu P.J untuk mengembalikan kepercayaan dirinya. Cole bahkan terus dan terus meyakinkan P.J bahwa ia akan selalu ada untuk gadis itu. Benar-benar cerita yang membuat saya membacanya meleleh. Adegan panas disini tidak terlalu banyak, justru hanya diawal cerita. Dan keseluruhan cerita hanya berfokus pada balas dendam P.J. But, believe me, there’s nothing bore about this. Semuanya sangat menegangkan. Bahkan ketika adegan dimana P.J berhasil membalaskan dendamnya. Yang paling hebat adalah P.J melakukannya tanpa sehelai benangpun ditubuhnya. Saya yang membacanya langsung membayangkan. How can this woman really brave? Yep. Almost love this story.

Story : 5/5
Romance : 4/5
Conflict : 5/5

Overall : 4.75/5

Selasa, 09 Agustus 2016

[REVIEW] Maya Banks - Whisper in The Dark (KGI Series #4)

Edit Posted by with No comments
Whisper in The Dark (KGI Series #4)
Penulis : Maya Banks
Edition : English
Published January 7th 2012
Character : Nathan Kelly, Shea Peterson

[SINOPSIS]
She came to him when he needed her the most

She came to him at his lowest point. The voice of an angel, a whisper in the dark. She’s the only thing that gets Nathan Kelly through his captivity, the endless days of torture and the fear that he’ll never return to his family. With her help, he’s able to escape. But he isn’t truly free, because now she’s disappeared and he’s left with an all-consuming emptiness as he struggles to pick up the pieces of his life. Did he imagine his angel? Or is she out there, needing his help as he’d once needed hers?

Now he rushes to save her before it’s too late

Shea has been on the run from people who will stop at nothing to exploit her unique abilities. She never wanted to drag Nathan, who’d already suffered so much, into danger, but she doesn’t have a choice so she reaches out to him for help. Finally face-to-face after having already formed a soul-deep bond in hell, their emotional connection is even more powerful than their telepathic one. Nathan refuses to consider ever letting her go again, but she worries they can never have a life free of the dangers that dog her every step. He’ll protect her with his every breath, but can he convince her that they are meant to face these threats together?

[REVIEW]
Nathan yang menghilang dalam misi saat menjalani tugas kemiliteran ternyata ditahan oleh sekelompok orang yang menjadi musuh untuk military U.S (Kalau saya tidak salah tanggap presespsi). Dalam masa tahanan itu, entah sudah berapa kali Nathan Kelly berharap ia mati saja. Tidak dapat melihat cahaya matahari bahkan ia sendiri tidak tahu sudah berapa lama ia berada di dalam ruangan sempit tanpa ventilasi secuilpun. Disaat ia akan menyerah, sebuah bisikan lirih merasuki pikirannya. Sesaat Nathan berpikir bahwa ia sudah gila. Tapi bisikan itu begitu nyata, bahkan memberinya semangat yang sudah padam di dalam diri Nathan. Setiap detiknya bisikan itu terus menyuntikkan semangat dalam diri Nathan hingga akhirnya ia berhasil meloloskan diri dari pada tawanannya bersama satu-satunya rekan tim yang masih bertahan hidup, Sweeney. Bisikan lirih itu meninggalkan kesan mendalam pada Nathan. Menyembuhkan serta menyelamatkan hidupnya dan Sweeney. Meski Nathan sendiri tidak merasa yakin bahwa bisikan itu benar-benar nyata. Ia berpikir bahwa ia sudah gila karena mempercayai hal tersebut. Satu-satunya yang menandakan bahwa bisikan itu memang benar-benar nyata adalah email yang dikirimkan kepada keluarganya, Kelly, yang memberi tahukan lokasinya.

Bisikan itu memang nyata dan itu milik Shea Peterson. Seorang gadis yang memiliki kemampuan spesial yang disebut telepati. Namun kemampuan Shea, lemah. Ia tidak dapat memfokuskan kemampuannya pada orang tertentu. Dan pada suatu waktu ia mendengar sebuah pemikiran milik seorang pria. Depresi, kemarahan, dan putus asa melingkupi pikiran pria itu. Shea yang berhati lembut tidak mampu mengabaikan suara hati Nathan Kelly. Karena itulah ia berusaha membantu Nathan untuk dapat membebaskan diri. Mengorbankan dirinya dengan menyerap setiap rasa sakit yang diderita Nathan. Meski ia tidak tahu mengapa ia bisa terhubung dengan Nathan.
Perbuatannya yang sangat baik hati dan tidak egois membuat Nathan tidak mampu melupan Shea dan menganggap hubungan itu adalah hubungan spesial. Hingga ketika Nathan berhasil membebaskan diri dan dijemput langsung oleh keluarganya, Shea menghilang dari pikirannya. Hubungan itu terputus begitu saja, hanya menyisakan kekosongan yang menyakitkan. Nathan ingin mencari Shea, namun ia tidak tahu harus kemana, sedangkan yang ia tahu hanyalah nama gadis itu. Sampai Shea kembali berbisik dipikirannya dalam keadaan lemah.

Seri ke-empat KGI ini sedikit melibatkan fantasi yang kemungkinan ada di dunia nyata. Hanya saja, dari sudut pandang saya, Shea bukan hanya seorang telephaty, tapi juga empatis (dari sisi parapsikologis). Karena ia bisa dan mampu merasakan perasaan yang dirasakan oleh orang lain. Meski kemampuannya tidak sekuat Grace, kakak Shea yang memiliki kemampuan diatas Shea. Saya mengagumi pemikiran Maya Banks akan ide cerita yang seperti ini. Ide yang termaksud jarang dan unik. Kelemahan dalam cerita ini adalah konflik yang diderita oleh Shea sendiri kurang begitu jelas. Atau mungkin memang kemampuan bahasa inggris saya yang kurang yang membuat saya melewatkan konflik yang dialami Shea? *LOL*
Shea diculik, dan dianiaya oleh pihak yang tidak dikenali, bahkan oleh KGI atau organisasi Keluarga Kelly. Resnick, salah seorang agen pemerintah yang selalu muncul di setiap seri KGI bahkan merahasiakan pihak yang menculik Shea. Hingga saya yang membaca sedikit greget. Bahkan hingga akhir cerita saya hanya menangkap satu clue dari pelaku penculikan Shea, Rusia. Maaf-maaf saja kalau ternyata clue yang saya dapat itu meleset. Maklum, masih newbie dalam bahasa english.

I get it, man. I do,I just wish you'd come to us from the start. It's been killing us to see you this way and not know what if anything we could do to help. You're my brother and you have to know there isn't a damn thing I wouldn't do for you, whether you're crazy or not
Yang paling saya suka adalah hubungan antar keluarga Kelly atau KGI itu sendiri. Ucapan yang dikatakan oleh saudara-saudara Nathan sering kali membuat saya terdistract. Membuat saya membayangkan memiliki saudara laki-laki yang seperti itu. Namun, hubungan antara Shea dan Grace, kakak Shea tidak terlalu di perlihatkan. Meski di beberapa Bab Shea merasa frustasi terhadap hubungan telepati dengan Grace yang terputus.

Saya tidak ingin men-spoiler terlalu banyak. Yang jelas, saya sangat menyukai seri KGI ini. Salah satu karya Maya Banks yang wajib dikoleksi. Saya juga berharap bahwa Gramedia cepat mengeluarkan lanjutan KGI. Entah berapa abad nunggunya. berasa udah berabad-abad. Bisa dibilang saya mengikuti banyak seri novel. Tapi kebanyakan terhenti ditengah jalan dan membuat saya frustasi. akhirnya saya memutuskan membaca ebook english versionnya saja. Untung-untung menambah pengetahuan bahasa inggris saya yang payah ini.

Story : 3/5
Romance : 4/5
Conflict : 3/5
Over All : 3,5/5

Minggu, 24 April 2016

[REVIEW] Not A Perfect Wedding by Asri Tahir

Edit Posted by with No comments
Not A Perfect Wedding by Asri Tahir
Paperback312 pages
Published March 4th 2015 by Elex Media Komputindo
ISBN 9786020258973
[SINOPSIS]
Raina Winatama: Di hari pernikahanku, aku kehilangan mempelaiku. Bukan karena dia melarikan diri. Tapi dia pergi untuk selamanya. 

Prakarsa Dwi Rahardi : Di hari pernikahanku, aku kehilangan mempelaiku. Bukan karena dia melarikan diri. Tapi aku harus pergi untuk selamanya. 

Pramudya Eka Rahardi : Di hari pernikahan adikku, aku harus menjadi mempelai laki-laki. Menjalankan sebuah pernikahan yang harusnya dilakukan oleh adikku, Prakarsa Dwi Rahardi.

Editor’s Note 
Pernikahan yang indah adalah impian setiap orang di dunia ini. Tapi bagaimana jadinya kalau akhirnya Anda harus menikah dengan orang yang sebelumnya bahkan tidak pernah Anda temui? 

Not A Perfect Wedding menghadirkan fakta bahwa belajar mencintai adalah satu-satunya cara. Tidak ada yang tidak mungkin. Ketulusan seseorang akan mengalahkan kekerasan hati, ketulusan dan cinta akan membalut luka dan menyembuhkannya. Not A Perfect Wedding akan menunjukkan caranya bagi pembaca.

[REVIEW]

Pram, Reina dan Raka
Cinta Segitiga yang jarang saya temui. But this book actually really good and makes me fall in love in begining of chapter. Penulisannya minim typo dan membuat saya nyaman-nyaman saja membacanya. Setiap deskripsi mengenai cerita dituangkan secara detil sehingga membuat saya terhanyut dalam kehidupan Raina. 

Yes, Raina or Rain (Thats what Pram's call her) adalah heroine dari buku karangan kak Asri Tahir. Rain memiliki karakter yang cukup kuat menurut saya. Di dalam cerita Rain berpacaran atau bertunangan dengan Raka. Bagi Rain, Raka adalah kekasih sempurnanya. Lalu apa peran Pram di sini?
Pram sendiri adalah kakak lelaki dari Raka. Satu-satunya orang (yang menurut Raka) sangat dipercaya oleh Raka sendiri. Pram sendiri diceritakan belum menikah dan tinggal di London. Meskipun saya suka banget dengan buku ini, tapi tetap saja ada beberapa bagian yang janggal. Contohnya ketika Raka berkata kepada Pram bahwa seandainya Pram jatuh cinta pada Raina, ia tetap akan mengalah. Yang kemudian membuat saya berpikir adalah mengapa begitu? Setiap pembaca pasti bertanya-tanya bukan setiap kata yang terlontar pasti ada alasan dibaliknya. Begitu pula saya yang bertanya mengapa Raka mengucapkan hal seperti itu? Apa yang membuatnya bersikap seperti itu kepada Pram? Dan sampai akhir cerita menurut saya belum dijelaskan secara gamblang.

Namun ternyata takdir mempermainkan hubungan asmara antara Rain dan Raka. Tuhan yang lebih jatuh cinta pada Raka membuat Raka terlebih dahulu meninggalkan dunia. Satu lagi yang membuat saya terasa janggal pada cerita ini. Kak Asri Tahir menceritakan bahwa Raka meninggal sehari sebelum pernikahannya dengan Raina. Kemudian sebelum Raka meninggal ia berpesan kepada Pram, sang kakak untuk menggantikannya. Sedikit drama menurut saya. Orang memang akan meninggal namun tidak akan langsung meninggal saat itu juga. Terlebih ketika Raina sadar bahwa yang berada di pelaminan bukanlah Raka melainkan Pram. Saat ia bertanya-tanya dimana Raka, Pram membawa Raina ke makam dimana Raka disemayamkan. Disitulah saya ikut bertanya-tanya. Kapan Raka dikuburkan? Kapaaaan? 

Bayangkan saat ketika Raka meninggal disiang hari, lalu apa tidak ada proses ini itu ini itu yang melibatkan berbagai pihak? Setidaknya baru dapat dimakamkan besok harinya. Namun saat itu juga Raka dapat dimakamkan. Canggih bener bukan? 

Inilah alasan mengapa saya ingin ikut menjadi seorang penulis. We create story and make them life. 

Saat mengetahui Raka meninggal tentu saja Raina tidak langsung menerimanya. Ia merasa terpuruk terlebih lagi ketika Pram telah menjadi suaminya. Sedikit kesal dengan tingkah Rain yang kekanakan terhadap Pram yang begitu sabar. Namun saya yang lebih menyukai lelaki alpha male juga sedikit geram dengan tingkah Pram yang terus bersabar dan rela diinjak oleh Raina.

Di awal pernikahan Pram dengan Rain yang terkesan terpaksa sedikit membuat saya bertanya, mungkinkah terdapat orang ketiga? Karena Pram dibuat terkesan misterius dengan (lagi-lagi) masa lalunya. Dan voila ! Muncul tokoh Clara di sini. Yang lagi-lagi membuat saya mengernyit. Clara diceritakan hanya sepintas di awal. Kemudian cerita dibuat fokus kepada kehidupan Pram dan Raina. Seakan Clara hanya angin semilir saja. 
Di pertengahan barulah Clara di tampakkan dengan menemui Pram untuk meminta kejelasannya terhadap hubungan mereka. Ditambah ternyata fakta bahwa Pram dulu memiliki kekasih yang sangat ia cintai dan tak mampu dilupakan sebelum Clara. Alasan mengapa ia meninggalkan Indonesia juga. 

Masa lalu Pram dan hubungannya dengan Raina terkesan tarik ulur. Membuat saya geram namun juga senyum-senyum sendiri saat membaca kemesraan yang timbul diantara mereka. Bibit-bibit cinta yang mulai bersemi di hati keduanya. Tentu saja di sini ada beberapa karakter penyela yang menjadi orang ketiga. Namun kebanyakan berasal dari Pram. 

Buku ini tidak perfect seperti namanya Not A Perfect Wedding it's like Not A Perfect Story. Beberapa kekurangan di sana-sini namun masih dengan minim typo. Tapi cerita ini membuat saya tidak bisa move on dalam beberapa hari. Saya menyukai deskripsi cerita yang diberikan oleh penulis. Tidak terlalu berlebihan dan diimbangi oleh dialog. Sehingga tidak membosankan. Mungkin untuk penulis yang kurang hanyalah riset mengenai hal-hal kecil seperti di atas tadi. Konflik yang terjadipun cukup membuat pembaca seperti saya mengunyah kuku karena geram. Anti klimaks berserta ending cerita sukses besar membuat saya ingin menambah buku ini ke dalam rak buku. (Maklum karena ini title pinjam !)

You like Wedding theme's story? Then maybe you have to read this !

Story : 4/5
Romance : 4/5
Character : 4/5
Conflict : 3/5

Kamis, 21 April 2016

[Review] You Had Me At "HELLO" by Indah Hanaco

Edit Posted by with No comments

You Had Me At "Hello" by Indah Hanaco
Paperback360 pages
Published August 15th 2015 by Elex Media Komputindo
ISBN : 9786020270050
Edition Language : Indonesian

[SINOPSIS]
Inanna mungkin masih terlalu muda untuk membuka pintu yang membawanya pada pernikahan. Namun berbagai kecerobohan membuat gadis itu tidak punya pilihan. Inanna memilih menghabiskan sisa hidupnya bersama Alistair.

Cinta berhadir begitu dia menantang mata sewarna biru es itu. Harapan dilambungkan ke langit, sutau saat nanti inanna bisa bukankah mereka terikat sumpah di depan tuhan?

Tapi apa jadinya saat inanna tahu kalau Alistair cuma menganggapnya wujud kepingan masa lalu? Percayalah, cinta takkan pernah semenyenangkan itu.

[REVIEW]
Rekoor !! Ini mah rekooor banget saya. Saking hausnya membaca. Maklum selama sebulan lebih ga pegang atau nyium buku baru. Terus kepikiran, eh kenapa tidak pinjam buku saja? Akhirnya saya pinjam buku tapi secara elektronik. #Cihuyyy 

Kali ini yang saya baca buku dari karya Kak Indah Hanaco. Salah satu penulis Indonesia yang saya kagumi juga. You Had Me At Hello yang karena kepanjangan lebih baik saya singkat menjadi YHMH (noted : jangan dibaca Yam*h* ya !) Penasaran isi ceritanya karena melihat Covernya yang cantik banget. 

Buku ini diawali dengan Prolog atau pembuka dimana situasi tiba-tiba seorang gadis yang bernama Ina ini mempertanyakan keinginan lelaki ini. Hal itu cukup membuat saya bingung sebenarnya. Hanya saja saya maklum karena namanya juga Prolog. Memasuki lembar berikut saya diperkenalkan dengan tokoh utama sang gadis yang bernama Inanna atau Ina. Nama yang cukup jarang saya dengan meskipun "Ina" sendiri sering terdengar. Ina ini memiliki seorang kembaran. Hanya saja fokus cerita pada Ina ya. Karakter Ina sendiri seorang gadis yang tomboy dan keras kepala. Kalau saya bilang manja dan egois. Hanya ia tipe gadis mandiri yang saya acungi jempol.

Karena sesuatu sebab (masalah besar) Ina dan kembarannya akan dijodohkan oleh sang Ayah. Jelas sajalah Ina menolak mati-matian apalagi mengingat sifatnya yang keras kepala. Namun karena takut ayahnya mengusir Ina akhirnya gadis itu menerima permintaan sang ayah dengan berat hati. Nama pria itu Martin. Mulanya saya berpikir Martin'lah sang hero. Namun ternyata pandangan itu berubah ketika tanpa sengaja Ina menabrak sebuah mobil di jalan (note : iyalah di jalan ! Masa di laooot). Dari sanalah Ina bertemu dengan Alistair. Yang lagi-lagi nama ini jarang saya jumpai.

Karakter Alistair ini menurut saya kurang kuat. Diawal ia terkesan misterius, pendiam dan kaku. Namun ketika pertengahan cerita ia digambarkan selalu tertawa dan begitu cerewet. Ina yang pada awalnya dijodohkan pada Martin pada akhirnya memilih Alistair. Siapa yang tidak mau dengan pemuda yang digambarkan sebagai sosok tampan bermata biru ? Alasan Ina memilih Alistair sendiri adalah karena ia menghindari Martin. Martin digambarkan bukan sosok ideal sebagai suami meski berprofesi sebagai dokter.

Yang membuat saya sebenarnya sedikit bosan dari buku ini adalah terlalu panjangnya narasi dan penjelasan tanpa diselingi dialog. Lebih baik dengan dialog karena hal tersebut entah mengapa membuat pembaca menjadi lebih nyaman. Mungkin diselingi dengan beberapa joke sehingga tidak merasa bosan. Selain itu saya cukup kesal dengan perjalanan cinta Ina. Ina yang terkenal tomboy tapi menjadi sangat penakut ketika ia menikah. Hal tersebut membuat saya sedikit mengerutkan kening. Di sini pula adegan romansa antara Alistair dan Ina sama sekali tidak dipublish dengan detail. Jadi membuat saya sebagai pembaca semakin bingung. Sama sekali tidak dapat feelnya. 

Belum lagi ditambah kecemburuan Alistair yang kurang beralasan menurut saya. Sedikit kurang masuk akal. Lalu ketika Ina menemukan kenyataan dibalik alasan mengapa Alistair menerima perjodohannya dengan Ina, Ina menjadi meledak-ledak. Bahkan ia tidak mau memaafkan Alistair. Cara ia marahpun menurut saya sedikit aneh. Alasannya pun kurang kuat menurut saya. Jika cinta mengapa ia tidak mendengar alasan terlebih dahulu dari sang lelaki? Cinta itu butuh pengorbanan. Lalu Alistair sendiri mengapa tidak berusaha lebih keras untuk menjelaskan? Karakter yang kurang kuat dari kedua tokoh membuat jalan cerita menjadi kurang menarik (Maaf Kak Indah). 

Di YHMH juga saya menemukan beberapa kalimat yang terlalu sering diulang oleh sang tokoh dan hal tersebut membuat saya semakin mengernyitkan dahi. Meski begitu karya romantisme ini layak dibaca untuk para teenager. Karena sama sekali tanpa adegan mesra (konotasi : seksual) bahkan hanya sebatas cium pipi saja. Meski saya heran mengapa cium pipi bisa menyebabkan kehamilan? Oh Oh Oh.

Lalu untuk konflik sendiri sedikit amburadul kalau menurut saya. Dan hanya sebatas angin lalu. Semacam cameo yang datang sepuluh menit. Seperti kehadiran Martin ketika mereka sudah menikah dan itu bisa dihitung dengan jari namun kemudian disebut-sebut dalam pertengkaran Ina dan Alistair. Lalu kembalinya masa lalu Alistair yang menurut saya hanya angin yang berhembus dua kali. Bahkan tidak sempat member penjelasan pada Ina. Meski begitu untuk penggemar tema pernikahan menurut saya mungkin menyukai genre yang seperti ini.

Story : 2/5
Romance : 3/5
Character : 3/5
Conflict : 3/5

Recommended? Maybe?

Selasa, 19 April 2016

[REVIEW] RE;READ : Piano di Kotak Kaca by Agnes Jessica

Edit Posted by with No comments

PIANO DI KOTAK KACA - AGNES JESSICA
Paperback376 pages
Published by PT Gramedia Pustaka Utama

[Sinopsis]
Wajah Sheila berubah murung. “Bapak mau bilang karena saya anak pembunuh, kan? Saya punya sifat kejam dalam diri saya, makanya berkali-kali saya mendapat masalah.”
“Kamu memiliki banyak sifat istimewa. Kamu perhatian pada orang lain, kamu ingin sekali terlibat secara emosional dengan manusia lain. Singkatnya, kamu sensitif dan peduli terhadap orang lain. Tapi orang-orang dengan sifat seperti ini punya kelemahan.”
“Apa kelemahannya?”
“Jika orang lain kurang peduli terhadapnya, ia akan membenci orang itu.”

Sebuah miniatur piano menjadi kenangan terakhir Sheila akan ibunya. Ibunya meninggal karena dibunuh ayahnya sendiri dan sang ayah dipenjara. Tinggal Sheila sebatang kara, tanpa kasih sayang orangtua di usianya yang masih belia.
Uluran tangan dari saudara angkat ayahnya ternyata membawa kepahitan lain. Sheila dijadikan pembantu di tempat tinggalnya yang baru dan berulang kali dianiaya secara mental. Sikap keras gadis itu sering kali dikaitkan dengan latar belakangnya yang berayah pembunuh. Sheila merasa takut akan emosinya yang mudah sekali meledak sehingga melukai orang-orang yang melukai harga dirinya.
Satu-satunya orang yang mengulurkan tangan tulus padanya hanyalah Bram, pria timpang yang memendam banyak kepahitan akibat kondisi fisiknya. Bisakah ikatan yang terjalin di antara mereka mengembalikan jiwa Sheila yang terluka dan merindukan ibunya?



[Review]
Actually this writer is one of my fave author. I has known her since I still in High School. Karya pertama yang saya baca adalah Jejak Kupu-Kupu yang memang sampai saat ini masih meninggalkan jejak di hati saya #cihuyy. 
Piano di Kotak Kaca sebenarnya sudah sangat lama saya baca. Masih ketika saya berseragam abu-abu. Karangan Agnes Jessica ini selalu mengambil sisi kekelaman hidup seseorang. Yang membuat saya ketika membacanya selalu bertanya, masihkah ada orang yang seperti ini di jaman yang modern? Entah.

Buku ini menceritakan mengenai sosok perempuan bernama Sheila yang tumbuh di dalam kekacauan rumah tangga. Ayahnya yang kerap kali bertengkar dengan sang ibu dan tidak jarang ia melayangkan tangan pada ibunya Sheila, bahkan hal tersebut telah menjadi rahasia umum di lingkungan rumahnya. Ketua RT'pun sampai mendatangi rumah Sheila untuk menegur pasangan suami-istri tersebut. Puncaknya adalah ketika Ayah Sheila tertuduh melakukan pembunuhan terhadap istrinya sendiri hingga di tangkap oleh kepolisian. Tinggalah Sheila sendiri di rumahnya. Sampai di sini sejujurnya saya kurang menyukai penjabaran yang dilakukan Agnes Jessica. Seakan ia melakukannya terburu-buru hingga melupakan detail lainnya. Sheila yang diceritakan masih kecil jarang sekali di ceritakan apakah ia bersekolah, bagaimanakah ia disekolah dan sebagainya. Memang ada beberapa paragraf yang menceritakan Sheila bersekolah, hanya saya merasa bahwa di sini sudut pandang dari Sheila sendiri tidak ada. Bagaimanakah perasaannya? Seakan hanya terfokus kepada pertengkaran ayah dan ibunya. Lalu adegan ketika kepolisian datang. Sebenarnya ketika menangkap tersangka, kita tak bisa menangkap pelaku jika tidak ada bukti khusus. Disana tidak dijelaskan bagaimana ayahnya bisa tertuduh dan bukti-bukti pendukungnya. Hal itu membuat saya merasa.. dalam bahasa jawa sebutannya "wagu". Semacam menonton sinetron Indonesia saja.

Singkat cerita, Sheila yang pada awalnya ditinggal oleh ayahnya akhirnya diambil dan dirawat oleh paman angkat atau adik angkat dari ayahnya. Hariyanto. Hariyanto ini digambarkan sebagai sosok yang baik hati dan memperhatikan kebutuhan Sheila. Namun tidak begitu dengan istrinya dan kedua anaknya. Sheila semacam Cinderella begitu. Bedanya Hariyanto tidak meninggal melainkan Sheila diusir atau lebih tepatnya diasramakan di sekolah khusus tempat anak-anak nakal bersekolah. Itu gegara ia tidak sengaja memukul kepala salah satu anak Hariyanto dengan kaca. Penyebabnya? Ada hubungannya dengan Piano Dalam Kotak kaca yang ditinggalkan oleh ibunya sebagai kenangan terakhir. Disini saya masih belum mendapatkan feel yang benar-benar pas. Rasanya flat saja karena lagi-lagi Agnes terlalu terfokus kepada penganiayaan yang diterima oleh Sheila.

Romansa muncul ketika Sheila yang bersekolah di asrama bertemu Bram. Bram adalah mantan aktor yang mengalami kecelakaan sehingga membuat kakinya pincang dan mukanya berparut. Bram seorang yang tertutup dan beralih profesi sebagai novelis misteri. Hanya perbedaan Bram dengan Sheila ini sekitar dua puluh tahunan. Saya sudah tidak terlalu terkejut membaca perbedaan umur mereka yang jauh. Kebanyakan novel Agnes begitu kali yaa. Di sini feel'nya mulai dapat dan terasa hanya entah mengapa kurang greget menurut saya. Bagaimana bisa Bram jatuh cinta pada Sheila meskipun mereka sangat jarang bertukar cerita?

Klimaksnya adalah ketika Sheila dan Bram yang terpisah karena sesuatu hal yang tidak memungkinkan mereka bersama. Hingga lima tahun kemudian Sheila dan Bram bertemu kembali dengan kondisi yang tak sama lagi. Sampai di sini saya menyukai ceritanya yang mengalir begitu saja. Meski banyak kekurangan detil di sana sini, saya tetap menikmatinya. Saya menyukai karakter Sheila yang slalu berterus terang dan gigih. Ia tidak menyerah kepada hidup. Sebuah nilai moral yang diajarkan dalam cerita ini. Mungkin yang kurang saya suka adalah sifat pedendam Sheila dan gelap matanya barang kali. Maklum, saya sendiri adalah tipe orang yang paling sabar dan selalu berpikiran logis, kecuali kalau bertengkar dengan pacar #eh. 

 Untuk tokoh Bram sendiri saya menyukainya. Ia karakter yang misterius namun lembut di dalam. Yang mungkin saya kurang suka adalah sifat pengecut Bram terhadap Sheila. Yah, no body's perfect bukan? Dan tidak ada novel yang perfect. Pasti ada kekurangannya. But i think, if you like the story about life and romance you should read this book. Saya merekomendasikan buku ini. Sedikit berat dengan alur cerita yang berbelit namun sangat pantas untuk dikoleksi. Selain itu di akhir cerita banyak kejutan yang di buat Agnes Jessica untuk para pembaca.

Story : 3/5
Romance : 3/5
Character : 4/5
Conflict : 4/5

Recommended? Yes !

Selasa, 08 Maret 2016

[REVIEW] Pengantin Pengganti by Astrid Zeng

Edit Posted by with No comments
PENGANTIN PENGGANTI by Astrid Zeng
616170005
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Editor : Irna Permanasari
Desain Sampul : Marcel A.W
Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2016
ISBN : 978-602-03-2583-5
264 halaman; 20cm

Ini buku pertama yang saya baca memasuki bulan maret ini.Hip Hip Hoyeee. Seneng bingits kenapa? Karena buku ini saya bisa memilikinya tanpa harus keluar duit >_< Maacih buat My biggest sister :* Dan kalau saya bilang saya gak nyesel-nyesel amet beli ini buku.
Ngeliat resensi di belakang novel sepertinya menarik membuat saya tertarik membacanya. Apalagi karya Astrid Zeng memang cukup terkenal. Saya sudah baca beberapa novel Astrid ini.

Cerita Pengantin Pengganti ini klise banget. Sesuai dengan judulnya. Beatrice atau Beth yang memang tumbuh dari keluarga pengusaha kaya raya terkenal namun sangat kolot itu ingin melepaskan diri dari sikap overprotective kedua orang tuanya. Dan untuk itu Beth terpaksa menerima pinangan Nico Ojong, seorang dokter dari keluarga seprofesi dan apalagi kalau tidak terkenal serta berpengaruh? 
Dalam pinangan Nico ini ada tapi yang sangat besar, jadi tulisannya TAPI dengan syarat pernikahan mereka hanyalah untuk sementara alias pernikahan kontrak. usulan ini sendiri berasal dari Nico yang memang sedang mencari pengantin pengganti atas kepergian tunangannya, Benita (entah mengapa semua tokoh disini berawa dengan nama B, sebelas dua belas dengan nama saya :v) Nico yakin banget bahwa Benita ini akan kembali sehingga ia menawarkan perjanjian pranikah kepada Beth.
Beth awalnya menolak. Gila aja kan ya, nikah setahun doang terus cerai kan statusnya udah beda. Hanya karena ingin lepas dari kungkungan orangtuanya akhirnya Beth terpaksa menandatangani perjanjian pranikah itu. Dan dari situlah cerita bermula.

Beth tidak mempersiapkan bahwa dokter sekaku Nico bisa meluluhkan hatinya dengan cepat. Membaca buku ini membuat saya seperti naik roller coaster yang bergerak dengan cepat dan tidak ada waktu untuk menarik nafas. Saya berpikir bahwa mereka akan cukup lama tarik ulur, namun Astrid Zeng membuatnya berbeda dengan tarikan yang begitu cepat. 
Cinta mereka tumbuh ketika setelah pernikahan dan harus honeymoon mendadak. Disana tanpa sengaja terjadi hal yang berada di luar perjanjian. Apalagi kalau bukan urusan ranjang? Tapi yang saya suka adalah bahwa Astrid Zeng menyajikannya dengan rapih dan tidak terlalu vulgar sehingga saya dapat membaca setiap detilnya tanpa harus merasa kepanasan.

Dari situ Beth dan Nico tarik ulur akan perasaan mereka meski mereka menunjukkan perasaan cinta masing-masing melalui tindakan. 
Kekurangan dari buku ini adalah meskipun penulisan menggunakan orang ketiga, namun fokus adalah terhadap Beth. Saya yang seorang detilwoman, perfeksionis sedikit gusar karena ada beberapa yang mengganjal. Misalnya perasaan Beth yang dijabarkan kurang rinci. Dan yang membuat paling greget adalah tidak adanya sudut pandang dari Nico sehingga pembaca seperti saya hanya bisa membayangkan bagaimana perasaan Nico yang sebenarnya karena di buku ini karakter Nico memang tertutup. Memang di akhir bab akan dijelaskan oleh Nico sendiri namun lagi-lagi rasa kurang puas itu sungguh mengganggu saya karena penjelasan Nico sungguh kurang dalam menggambarkan perasaannya yang paling dalam. Rsaa cinta Nico yang besar terhadap Beth pun tidak terlalu dijelaskan secar rinci. Ini yang cukup membuat saya gusar. Dan sedikit kecewa karena tidak ada epilog antara Beth dan Nico (sedyiih) But overall i love this book and i will not sale this one.
Memang kekurangan dalam buku Astrid Zeng adalah detilnya dan hanya selalu fokus terhadap satu orang. But all wwriter have their unique color, right?

So, if you ask me buy it or not
YESSS !!! You have to BUY this BOOK :*

Senin, 28 September 2015

[Review] Marry Now, Sorry Later by Christian Simamora

Edit Posted by with No comments

Marry Now, Sorry Later by Christian Simamora

"BERSEDIAKAH SAUDARA MENGASIHI 

DAN MENGHORMATI ISTRI SAUDARA SEPANJANG HIDUP?"
Sejak awal Jao Lee sudah tahu, Reina tak mencintainya. Namun, menikah dengan putri satu-satunya direktur Hardiansyah Electronics itu memberi ilusi cukup bahwa Jao memilikinya. Salah besar. Reina justru melakukan sesuatu yang tak pernah Jao duga selama ini: kabur sebelum acara resepsi dimulai.



"ADAKAH SAUDARI MERESMIKAN PERKAWINAN INI 
SUNGGUH DENGAN IKHLAS HATI?"
Setelah enam bulan bersembunyi, akhirnya Jao berhasil menemukan Reina. Seperti dugaannya, suaminya itu memaksanya pulang bersama ke Jakarta. Memangnya apa yang dia harapkan? Semacam membuka lembaran baru dan hidup bersama sebagai suami-istri sungguhan?



"SAYA BERJANJI SETIA KEPADANYA DALAM UNTUNG DAN MALANG, 
DAN SAYA MAU MENCINTAI DAN MENGHORMATINYA 
SEUMUR HIDUP."
Ini cerita cinta tentang dua orang yang tak saling cinta, tapi bertahan untuk tetap bersama. Sampai kapan mereka akan terus berusaha? Perlukah mereka jatuh cinta dulu supaya bisa bahagia?




Selamat jatuh cinta,



CHRISTIAN SIMAMORA



I really didn’t know why i have to attract to his work, i mean the work of Simamora. I just remember it, when the first time i read his work, it was All You Can Eat. That time i think oh my, his write is sooo vulgar and i can’t accept that. Although i always read novels which is more vulgar than Simamora’s. But maybe the fact about he’s from Indonesian’s make me ignore his write. But then, when i walking around searching a new novels to read, i found the new work Simamora’s. It’s all about curiousity. I think, how can this book became a best seller. Maybe the problem is from my self? So I bought it, Good Fight by Christian Simamora. Just relax. I not going to review that novel. Isn’t i already review that novel?
Marry Now, Sorry Later caught my eyes when i walking around like i usually did in my free time. I love the cover. And simply, i bought the book.
Even i bought it for a long time ago, but my mood to read’s still up and down. So, today finnaly i can finished to read this book. And how i love the story!
Okay, one thing i didnt like in Simamora’s work. I reaaally hate the character of woman. I mean Simamora’s always make the woman looked like a bitch for me. Forgive me for my rudeness. 
The story about Jao Lee who’s like a man in another novels. Rich, Handsome, and Arrogant. Alpha type. Who is also fall in love with Reina, the woman i called bitch. Please dont get mad, kay? 
I will tell you the reason why i hate the type woman like Reina’s.
First scene. 
The company of Reina’s dad fallin down because of the company’s payable. Then, her dad’s passed away because of heart attack. (Cliche but so far is good) So Reina became the owner. She found the payable of company’s too shocked especially the payable for Shyloc Company. (I really didnt know how to read that word, just call me nerdy anyway) Reina’s so naif to think the Shyloc Distributor want give me some time for paying her debts. Then she trying to call the owner. Guess what? Yup, the owner is Jao Lee. 
JL is always describing for an arrogant man, so when Reina meet him it became a very bad meeting. JL want sex to exchange the debts (That time JL not that seriously about that) But when Reina with “all of her condition” she just can approve it. And JL who the first just trying to kidding, take the chance. Yeah First Scene, Jao Lee’s the bitch.
Second scene.
When Jao can’t forget Reina, he made a contract with her to became his wife. So it will be win-win solution. (If i’m Reina i will think like her thinking too) But, Reina’s so kindhearted woman who think about her employer, so she just accept it again with “all of her condition”
And then, this where i tell you she is a bitch. When the reception day, Reina’s running away. She vanished for 6 month and leave Jao with bad situation. There’s i called her bitch. C’meon, i woman too, but i will not running away. If i running aways, i will not life until this day. 
Third Scene
Jao know that he’s a bitch so he trying to change his self to became a boyfriend material (and then BOOM !! I fall in love with him)  I dont have to describe how sweet he is. You can read it yourself :P 
From all of his sweetness, Reina still suspicious so she act like a bitch. I still can approve this bytheway. Person cant change in one night okay? But still Reina have to give him a chance. We as a human need a second chance, right?
Four scene
And this the last scene where i really hate Reina. She actually fallin love with her husband, but she just cant approve it. Always ignore it. And when the last day she act like a bitch. I konw she have a pride. I’m too as a woman having it. But sometimes you have to put down for your beloved person so you can make them smile. 
How’s the ending you ask? Just buy the book and read it. May i hate the character of Reina, but the story is really loveable and i crying in the last. So, Reina if you get bored or didnt want Jao Lee just throw him to me, kay? He’s a really husband material  


Because i fall'in with Jao, i will give Jao Lee + Reina 5 star.

Minggu, 01 Februari 2015

[Review] Pillow Talk by Christian Simamora

Edit Posted by with No comments

Pillow Talk by Christian Simamora
From Gagas Media

Synopsis :
Kami ‘bersahabat’ sejak kecil.

Tepatnya, kalau ada kata lain untuk menggambarkan sesuatu yang melampaui ‘sahabat’, maka kata itulah kami.

Berbagi cerita, berbagi rahasia. Bahkan, tanpa disadari, kami pun membagi cinta.

Tapi, apakah kau tahu, rasanya saling mencintai namun bertahan untuk tidak saling memiliki?

Percayalah, ini lebih buruk dari sekadar patah hati.

Ini bukan kisah cinta yang ingin kau alami.
 

Review :
Buku ini diluar konteks saya. Buku baru yang didonaturin oleh si kakak ini iseng saya baca karena tidak ada kerjaan (padahal tumpukan buku seabreek, coyy). Semenjak membaca Good Fight dari Christian Simamora, saya jadi ter-addict oleh novel karya kak Christian. Meski All You Can Eat sudah berpindah tangan (hiks!) 

Kali ini Pillow Talk, yang diperankan oleh Jonathan dan Emilia membuat saya kembali jatuh hati, syalalala~. Jonathan atau dipanggil Jo, bersahabat akrab dengan Emilia yang sering dipanggil Ems. Jadi Pillow Talk ini ceritanya tentang sahabat yang jadi cinta. Sekali lagi cerita yang klise. Hanya saja, Kak Cristian memberikan bumbu-bumbu yang menjadi ciri khasnya. 

Sebenarnya saya sudah menebak bahwa salah satu tokoh akan jatuh cinta pada sahabatnya sendiri. Namun ternyata keduanya memang saling menyukai entah sejak kapan itu, mungkin sejak awal mula buku ini tercipta (hahaha.lucu sekaleee~~) Sekali lagi Kak Christian membuat saya kagum pada karakter tokoh Jonathan yang owwwhieee, he sure my dream maaan  . Perasaan Jo terhadap Ems begitu kuat hingga membuat saya iri setengah mampus sama Ems ini. Bahkan Jo ga pernah lho ya yang namanya pacaran sama cewek cuma untuk you-know-what. Mungkin sesekali Jo pacaran, hanya hubungan mereka tidak “sepanas” hubungan Ems dengan pacar-pacarnya. Ems selalu nomor satu buat Jo. 

Gileee’kan? Siapa yang ga meleleh qaqa punya sahabat kaya gitu. Untuk karakter Emsnya sendiri saya sebenarnya kurang suka atau lebih tepatnya iri kalii ya. Si Ems ini sebenarnya punya pacar yang perbedaan umurnya lima belas taoon. Tapi sifatnya pacarnya itu lhoo eyuuh beud deuh. Saya memang menyukai karakter Ems yang terbuka, ceria dan tanpa beban. Membuat saya iri saja karena sifat saya yang berbalik seratu delapan puluh derajat dari Ems. Yang saya kurang suka adalah ia plin plaaan banget deh. Dan gemes banget sama ini cewek. 

Ems dan Jo sudah memiliki pacar masing-masing. Meskipun perasaan keduanya sama satu sama lain. Hanya terhambat oleh satu tembok besar. Yaitu “persahabatan”. Ems yang bersikeukeuh untuk tetap stay dengan hubungan sahabatnya with Jo dan mengingkari perasaannya hanya karena “tragedi Santo”. Sedangkan Jo yang ga bisa mundur apalagi maju karena ia terlalu mencintai si Emi ini. Mau maju takutnya hubungan dia sama Emi retak. Mundur? Tanpa Emi si Jo ini bakal mati.

Di sini Kak Christian memasukkan bukan hanya pihak ketiga, keempat namun setelah saya hitung hingga ada pihak ke-lima. Dari awal, Emi yang memiliki pacar om-om tuek bernama Dimas yang membuat saya heran adalah bahwa ia ternyata masih anak mami banget. Iiiyuuuuh. Jauh-jauh lu dari ayee baaang. Not so my type guy. Lalu ada model yang namanya .... yaelaah penyakit lupa saya kumat. Lewat aja yang ini pokoknya ini model pacarnya Jo waktu awal-awal (iyalah masa pacaran sama Emi? Yang bener aja qaqa). Dan karena suatu sebab si Jo dan model yang-saya-lupa-namanya ini putus. Coba tebak alasan mereka putus. Ding..ding..ding.. you’re right ! Ini karena EMI !! Like i said before, for Jo “Emi’s absolute number one”

Yang bikin saya jengkel adalah ketika si Emi ini menjodohkan Jo sama sepupu sahabatnya, Ajeng (karakter yang kurang saya suka karena kurang jelas sifatnya itu) yang bernama Feli (yang mana orang ketiga dalam hubungan mereka). Daaan... si Jo ini ke-distract with Feli Feli ini (untung namanya bukan Heli, remember the song Heli, gukgukguk kemari gukgukguk~~) 

Gemes banget kan sama si Emi yang buta banget dan segitu menghindarnya sama perasaannya sendiri? Awalannya sih Jo marah tapi dia malah kepincut sama Feli meski sebenarnya hatinya tetep ga bisa move on sama Emi. 

Cukup lama saya maju mundur baca ini gegara kesel banget. Kapan sih mereka berbuat kesalahan yang endingnya bakal mengakui perasaaan satu sama lain? And then.. itu terjadi ketika Jo mendapat ticket liburan ke Bali yang sebenarnya program dari kantornya Jo. Yeah, Jo mah pasti ngajak Emi bukannya Feli. Hahahaha.

Intinya di Bali mereka melakukan kesalahan yang membuat perasaan mereka mulai terkuak sedikit. Itupun karena atasan Jo (pihak keempat?!) Ethan yang gue tebak adalah GAY ! hakhakhak. Ini emang ciri khas Kak Christian yang selalu memasukkan tokoh karakter gay ke dalam novelnya. 

Intinya sih dari situ dimulai permasalahan mereka sampai klimaksnya dimana Jo berpisah dengan Emi gegara Emi yang tetep keukeuh sama hubungan persahabatannya dan “Tragedi Santo” (Shity reason banget) pokoknya bikin saya makin sebellah sama karakter Emi ini. Udah gitu pake pihak ke-lima pulaak. Ahh~ kok bisa yaa Jo sabar banget sama ini cewek? Iri banget saya. Soalnya si akang maah ga pernah kaya begitu. 

Kekurangan novel Kak Tian ini sama seperti Good Fight. Dimas yang sebenarnya menurut saya tokoh pengganggu yang cukup penting menghilang, whusss~~ begitu saja. Malah dimunculkan pihak kelima yang entah dari mana. Tapi ya itulah enaknya penulis. Suka-suka doong mau dibuat gimana. Hahahaha.
Yang pasti Emi dan Jo ini pasangan kedua yang saya sukai dari novel Kak Tian. Dan ratenya ga beda jauhlah sama yang kemaren hahaha. 

4 star for Jo + Ems

Sabtu, 31 Januari 2015

[Review] Good Fight by Christian Simamora

Edit Posted by with No comments
Good Fight by Christian Simamora
Born from Gagas Media
491 pages

Synopsis
Dia tak benar-benar mencintaimu, kau dan aku sama-sama tahu itu.
Dibawakannya kau bunga, tetapi bukan kesukaanmu. Digenggamnya jemarimu, tetapi tidak cukup mesra. Dia mencium bibir indahmu, lalu cepat-cepat menyudahinya.

Puaskah kau dengan cinta seperti itu?
Sampai kapan kau terus duduk di situ, menunggu dia berbalik menginginimu?

Berhentilah mengabaikanku.
Tak bisakah kau memberiku kesempatan juga? Lirik aku sebentar saja. Dengarkan aku sebentar saja. Biar aku buat kau percaya, hanya aku yang bisa membuatmu bahagia.

Hanya aku—bukan dia.

Review
Lalalala, saya benar-benar parah yaa. Sok sok'an ikutan reading challenge, tapi sebulan aja baru baca tiga buku. *tepokjidat*. Padahal kebiasaan melihat buku dengan harga miring kemudian menguras isi dompet saya yang cantik sama seperti orangnya. Jadilah tumpukan buku  hingga lemari saya penuh dan terpaksa ditumpuk tidak beraturan.

Aeeh, cusss baca review saya ya qaqa ganteng dan qaqa cantik :)

Jet dan Tere, dua tokoh utama yang mengingatkan saya pada karakter yang menyerupai kucing. Mengapa kucing? Karena dimanapun dan kemanapun Jet dan Tere berada selalu saja berantem. Seperti kucing jantan dan kucing betina yang sama-sama saling membenci ketika di awal pertemuan. 

Ide yang dituangkan oleh kak Christian ini emang klise banget. Sering kali saya membaca dengan ide ini. Mulanya berantem, eeehhh kemudian malah jatuh cintroong, syalalaala~

Yang membuat novel ini berbeda dan membuat saya sangat terarik untuk membacanya adalah ketika ternyata Tere adalah seorang "simpanan" lelaki beristri, ups, bertunangan ding..
Dari sini saya merasa, adrenalin saya terpacu. Membayangakan Tere yang notabene seorang wanita karir dengan sifat yang meledak-ledak bisa menjadi simpanan seorang lelaki bertunangan??
Hmm.. tapi jika lelaki itu sebelas dua belas dengan Hayden Christensen atau Jamie Dornan, saya juga mau atuuh jadi simpanannya akang. (abaikan kalimat ini)
Sampai akhirnya tanpa sengaja Jet ini tahu bahwa Tere ternyata punya kekasih yang sudah bertunangan. Saya pikir mah si Jet ini bakal nasehatin si Tere seperti kebanyakan tokoh utama.
Dan ternyata.. 
Si Jet tiga belas empat belas (sebelas duabelas udah terlalu mainstream) sama kondisi Tere. OH.MA.I.GAT ! Kalau Tere punya kekasih gelap bertunangan, si Jet ini punya kekasih sudah beristri, eh bersuami. Yaelah, kaya kagak ada aja cewek lainnya. 
Dari pada sama yang udah bersuami mending sama aye aja dah bang. Tapi kagaklah, disuruh beli lensa kamera bisa koit deh, bisa-bisa buku impian saya melayang. hahahaha~

Nah, karena ada kejadian apa gitu *amnesia sesaat*, mereka akhirnya saling buka-bukaan. Belum sampe buka bajunya lho. Itu mah masih nantinanti.
Pokoknya sampai nanti si Jet yang duluan jatuh cintrong sama si Tere dan membuat Tere cemburu pas pesta temennya yang saya lupa siapa namanya -_-.

Gegara si Jet bikin Tere cemburu, Tere yang awalnya maju mundur malu-malu kucing malah akhirnya mengakui perasaannya dengan menunjukkan adegan 21tahun keatas ya qaqa. 

Sampai sini saya suka karakter Tere yang kemudian memutuskan hubungannya dengan Sephianya dan lebih memilih Jet. Agak sebel juga ketika Jet asik-asik pacaran sama Tere namun belum memutuskan kekasihnya seperti yang dilakukan Tere.
Yah sampai klimaksnya dimana Jet dan Tere bertengkar dan kemudian berpisah saat kekasih Jet pulang dari Singapura. 
Saya cukup kagum dengan sifat Jet yang lebih memilih berpisah dengan Sephianya dan memilih Tere daripada hidup mewah yang dilambaikan padanya. 

Agak sedikit bingung saat ada pihak ketiga yang tiba-tiba muncul. Menurut saya di sinilah kurangnya novel karya Kak Christian yang satu ini. Seharusnya tidak perlu menambah pihak ketiga yang dulunya adalah mantan pacar Tere. Semacam CLBK gitu. 
Karena saya suka bertanya-tanya, yang Sephianya Tere dikemanain? Masa dia digituin doang langsung mundur? Katanya cinta digetak sedikit langsung ciut? Iuh, beud deuh. 

Endingnya sih... baca sendiri yaa. huehehehehe. Soalnya saya cuma review di sini. Engga asik kalau engga baca sendiri. Novel dengan pasangan Jet-Tere ini buat saya yang terbagus dari novel lainnya Kak Christian yang pernah saya baca. So, this novel so recommended for you :)
b'cause i give star for this book