Sinopsis :
“Kenyataan bahwa aku bukan lagi menjadi bagian dari dunia ini
nyaris menghancurkanku. Jiwaku perlahan rusak oleh dendam dan amarah, hingga
gadis itu muncul dan menemukanku.”
“Apa yang akan kau lakukan jika kau ternyata melihat sesuatu yang
sebenarnya tidak nyata? Seperti misalnya, sesosok hantu berparas tampan?
Bagaimana reaksimu seandainya kau terlambat menyadari bahwa kau telah jatuh
terlalu dalam untuk bisa menemukan jalan kembali? Manakah yang lebih bijaksana,
mengarungi neraka demi sebuah akhir bahagia ataukah menyerah dengan melepaskan?
Apa yang akan kau lakukan jika kau jadi aku?”
Review :
Dear Kak Alexia
Chen,
I hate a sad ending,
reaally. But you make a such beautiful story. I love the way you describe they.
Aleeta Jones and Nakano Yuto, they’re really a perfect match. At least, i don’t
have any regret for read it. It’s just ... i didn’t know how to tell a word. I just
love it. Love the story.
Regards,
Dunia Dalam Imajinasi Gea
Ayee, entah berapa lama saya
belum mereview dikarenakan kesibukan yang sebenarnya tidak terlalu sibuk namun
jaringan inet yang minta dibanting dan dibuang ke laut membuat mood saya untuk
mereview sering kali turun. Kemudian tiba-tiba saja saya mendapat tugas untuk
membuat review ini. Sebenarnya buku ini saya dapat dari giveaway oleh BBI
minggu lalu.
Pada awalnya saya tertarik
dengan judulnya, dengan iseng saya
menulis nama saya di kolom komentar. Dan kemudian saya dimention bahwa saya
mendapatkan buku ini. Touché. Benar-benar damn
luck. Right? Saya bahkan hampir lupa bahwa saya mengikuti giveaway ini.
Sejujurnya saya membenci sebuah
cerita dengan ending yang sedih. Saya sudah hidup dengan berbagai drama
disekeliling saya yang terlalu didramatisasi.
Itu adalah salah satu alasan saya
membenci sad ending. Untuk membaca GWLG by kak Alexia Chen saja
sebenarnya saya memaksakan diri. Tapi itu pada awalnya.
Kak Alexia benar-benar tahu
bagaimana cara mendeskripsikan ceritanya. Setiap kata yang saya baca membuat
saya tertarik ke dalam dunia yang Kak Alexia buat. Yup, alurnya mengalir begitu
ringan, mudah dan menyenangkan. Bisa dibilang genre novel ini Young Adult ya.
Bahkan saat pertama kali membaca saya tidak tahu bahwa penulisnya adalah orang
Indonesia. Namun begitu membaca nama penulis dan tentang penulis di halaman
belakang saya tentu saja terkejut. Ternyata masih ada penulis Indonesia yang
sangat pintar bermain kata seperti ini.
Saya tipe orang yang sulit untuk
menyukai novel indonesia. But Sist Alexia, you sure caught my heart. Dari awal
membaca GWLG saya menyukai karakter kuat dari tokoh Aleeta Jones. Dan sangat
menyukai ke-cool-an Nakano Yuto. My Dream Man. Cool outside but harm inside.
Saya sungguh terhibur akan sifat kekanakan dan keberanian dari Aleeta, kemudian
lama-lama saya terbawa jengkel oleh sifat Aleeta yang terlalu meremehkan nyawa.
Dan ketika saya membaca sudut pandang Yuto yang menceritakan betapa ia
mencintai Aleeta hingga tidak dapat meninggalkannya, membuat saya menangis. Ya,
menangis ! Saya sulit untuk menangis ketika membaca novel indonesia. Sungguh
GWLG sukses membuat perasaan saya campur aduk. Dari awal saya tertawa dan
menangis diakhir. I hate sad ending, but i admit it, it’s really beautiful
story. Life’s about hello and goodbye. Itulah mengapa saya membenci sad ending
karena mengingatkan saya pada kenyataan bahwa suatu saat nanti saya harus
mengucapkan selamat tinggal pada orang yang saya cintai.
Request untuk kak Alexia, please
make an other beautiful story with happy ending and i will buy it. You’re
became one of my fave author.
And for this beautiful story, i give this star ..
0 komentar:
Posting Komentar